Skip to main content

Dear Adel

· 6 min read
Muhammad Farid
Summary

Untuk dirimu, Adel. Aku ingin mengungkapkan semuanya, namun terlambat sudah. Terlambat atau aku memang belum diberikan waktu, semuanya ingin aku bagikan.

Dua tahun bukanlah waktu yang singkat bagiku. Itu sama panjangnya dengan pengalaman kerjaku hingga aku berani mengambil kuliah. Bahkan dengan masa kerjaku di kantor baru ini baru genap 6 bulan sudah banyak yang aku lalui dan rasakan. Dua tahun sudah aku mengagumi orang yang sama. Bahkan aku frustasi dibuatnya. Bagaimana tidak, sudah berapa wanita aku temui demi menghapuskan memori Griszha. Padahal sudah jelas di depan mata sangat terpampang bahwa dirinya tidak tertarik denganku. Aku selalu meyakini bahwa rasa yang bertahan ini adalah pertanda dari semesta bahwa mereka masih mendukungku untuk bertahan dengan rasa yang sama. Aku selalu percaya bahwa berapa lama pun aku akan menunggunya. Aku sungguh mencintainya. Entah sudah berapa doa aku kirimkan kepada Tuhanku demi menyatakan bahwa aku memendam rasa ini. Namun kini aku sadari, aku adalah orang bodoh yang mencinta. Aku orang jahat yang memakai wanita lain untuk bisa melupakan dirinya. Entah sudah berapa wanita yang sakit hati karena aku mendekatinya hanya untuk memberitahu bahwa aku mempunyai rasa yang sama dengan Griszha.

Aku mempunyai teori bahwa kita ditakdirkan untuk berputar-putar demi membentuk pola yang indah. Aku pun menambah relasi dengan mengunduh aplikasi dating lainnya. Aku hanya terus ingin berusaha dan berusaha, mencari dan mencari. Hingga aku melihat yang datang meruntuhkan rasa yang lama menetap. Saniya, namanya aku ingat pada minyak kelapa wkwkwkwk. Dia wanita yang membuat aku "klik" pada saat melihatnya dan juga berbincang melalui telepon. Rasanya aku tak asing dengan spark ini. Rasanya sama seperti aku yang hopeless dengan Syara, tiba-tiba mempertemukan aku dengan Griszha. Seketika itu aku amnesia semua hal tentang Syara. Saat melihat fotonya saja aku sudah sangat yakin ini adalah tipeku. Aku suka dengan nilai kerja kerasnya, mandiri, dan juga mempunyai value. Itulah yang aku cari, bukan wanita NPC yang menjalani hidup dengan biasa saja, nilai yang masih mengawang, dan juga yang tak mempunyai kelebihan. Saniya atau Adel, nama yang lebih akrab, bisa langsung menarik perhatianku. Wanita berkaca mata, pintar, kuat, independen, sungguh kombinasi yang sangat mematikan. Benar saja dia wanita yang dominan. Bukannya aku takut atau insecure, aku malah sangat bangga. Ingat saja Syara pun memegang posisi Accounting & Finance Manager, sering melakukan perjalanan dinas, ketua panitia acara-acara di sekolahnya dan di rumahnya. Apa daya aku hanya staff biasa (pada saat itu) yang tidak mempunyai jenjang karir dan juga anak rumahan. Akhirnya aku bisa merasakan lagi spark itu dengan Adel.

Aku sudah sangat-sangat optimis bahwa tahun 2025 adalah tahunku. Pekerjaan yang sangat-sangat nyaman, lingkungan teman yang suportif, sekarang akan bertambah aku akan segera memiliki pasangan. Rasanya sangat mengagumkan dan aku akan tiada henti-hentinya bersyukur pada Allah untuk nikmat semua ini. Aku bangga akan mengumumkan pada dunia bahwa aku akan segera memiliki pasangan yang sangat-sangat hebat nan anggun. Aku sudah sampai berpikir bahwa sepertinya tabungan kuliah S2 ku akan aku alihkan saja pada tabungan pernikahan wkwkwk. Karena aku sudah benar-benar melihat masa depan di mata Adel. Aku pun sudah meminta validasi pada Alfien, "Kalo lu udah liat masa depan saat bersamanya, udah pasti match di dunia nyata". Ahh tidak, aku tidak sabar bahwa ini akan menjadi titik balik dari kesedihanku di tahun-tahun kemarin.

Namun, siapa sangka itu hanya angan-angan belaka? Aku tidak tahu alasan pasti Adel tidak ingin melanjutkan perkenalan ini. Apakah kamu sudah memiliki lelaki lain yang lebih hebat dariku? Yang lebih bisa mengimbangimu? Atau aku terlalu membuatmu ilfeel dengan sikapku yang terlalu childish? Yang aku tahu hal itu meruntuhkan duniaku seketika. Aku sudah merencanakan pertemuan dengan Alfien, bagaimana rasanya bisa mengencani wanita yang sangat-sangat kuat, hebat, cerdas, dan cantik. Seketika duduk kami berdua di kafe dan aku mendapatkan pesan yang intinya, "maaf kita ga lanjut". FUCK, seketika aku ingin menangis. Aku tahan karena aku sadar bahwa aku sudah berjanji pada Alfien untuk mendengarkan dan membantu menyelesaikan masalahnya. Pada saat usai bercerita, Alfien melemparkan pertanyaan, "Gimana kemarin date-nya? Katanya mau cerita". Apa yang aku akan ceritakan? Karena aku mendapatkan tabrakan rasa pada yang sama, rasa cinta yang sudah kadung melambung tinggi dan rasa sesak yang menghempaskan diriku sangat kasar dan keras. "Gak jadi fien, ntar aja. Gue baru dapet chat yang gaenak".

Singkatnya saat Shalat Maghrib, rasanya air mataku ingin pecah. Namun, aku teringat bahwa aku tidak boleh terlihat terluka sekarang. Rasanya hal ini pun tidak asing, hal ini rasanya terjadi pada saat aku ditinggalkan Syara, kan? Kenapa aku sangat sulit untuk jatuh cinta pada seseorang. Kenapa modelan wanita yang independen adalah tipe yang sangat aku kagumi? Bukankah mereka tidak membutuhkanku sehingga mereka pergi tanpa luka? Sedangkan mereka meninggalkanku dengan rasa sakit yang sangat menusuk ini. Singkat saja setelah pulang air mataku mulai pecah sedikit demi sedikit pada saat di motor. Aku tak kuasa menahannya. Aku lampiaskan dengan memacu motorku sangat kencang. Saat aku buka pintu kamarku, meletakan ransel, barulah semua tercurahkan. Baru saja hatiku terisi, tiba-tiba saja harus pecah. Rasa ini tidak asing, sangat-sangat pedih. Rasanya seperti aku mengetahui bahwa Lina mempunyai lelaki lain. Rasa sakit yang sangat mengerikan itu kembali menerka diriku. Inikah hukuman aku dari orang-orang yang aku sakiti sebelumnya? Aku tidak tahu. Yang aku tahu adalah aku sudah ingin terbaring dan berpikir ini adalah mimpi.

Pesan Untukmu

Emmm... Del, bagaimana kabarmu setelah jalan kemarin? Aku rasa aku terlalu membuatmu kecewa. Aku rasa aku terlalu berlebihan membuatmu ilfeel. Maaf aku tidak bisa membendung rasa senangku setelah dua tahun terpenjara pada orang yang tidak tepat. Jujur aja sedih banget huhu. Pokoknya semuanya aku agak nyesel sihh ga jaim dulu wkwkwk. Aku bilang kan kalo ini gajadi kayanya kamu bakal jadi orang yang aku gamonin? Benar kok aku sekarang gamonin kamu. Bener-bener aku nyari kamu. Nama wanita dalam doaku dari orang lama sudah diganti nama kamu kok. Rencananya aku juga mau curhat ke ibuku (anjir udh lama ga curhat ke ibu) kalo aku sekarang lagi sedih-sedih banget. Pokoknya sangat bahagia sihh aku bisa kenal kamu yang sangat cantik dan cerdas itu. Aku, pada saat ini berharap kamu adalah orang yang mengisi hatiku nantinya. Tapi aku juga gabisa halangi kamu untuk bisa suka dengan lelaki lain. Sakit sihh tapi yaa gimana yaa. Aku juga lagi berdoa supaya aku cepat ditunjukkan masa depan yang benar agar tindakanku tidak terlalu jauh. Aku ingin kembali pada saat kita awal kenal. Jujur saja, aku sudah sangat malas untuk kembali menginstall CMB ataupun Bumble. Match yang terjadi pun rasanya tidak sama, tidak ada rasa spark pada saat match denganmu. Saat ini sudah segini dulu aja Del, maaf yaa kalo banyak bikin ngga nyaman. Maaf juga sekarang aku gamonin kamu dan bakal banyak tulisan baru tentang kamu.

Ehh aku juga habis main dari bikin story. Jirr Adel galiat story gue:(. Sedih banget. Malah orang lama yang nongol mulu dan aku udah ngga excited. Aku lagi gabisa ngeluarin semuanya sihh sekarang, masih ke-ganjel rasa sedih. Bener-bener sedih aku ditinggal kamu. Aku harap kita bisa kembali nanti yaa, Del. Terus kalo aku bikin note lagu di IG itu aku ngode ke kamu Del wkwkwk. Udah lah intinya I Love You Adel.