Skip to main content

Daily Journey

· 16 min read
Muhammad Farid
Summary

36/366

Prologue

Ini seharusnya di-update tiap hari, insya Allah.

1 Januari 2024

Tahun baru ini tidak ada yang spesial bagiku. Aku yang tahun baru ini masih mengerjakan tugas dan juga bermain bersama keponakanku. Aku pun tidak ada acara bakar-bakar. Ada sihh cuma makan bersama. Rencananya pun mau bakar-bakar, tapi keburu ngantuk wkwkwk dan juga sangat kenyang. Apalagi aku yang sudah makan nasi, mie, tempe, tahu dan telur lanjut part 2 makan rappoki yang aku beli dengan Chatime. Setelah itu pun aku tertidur tak peduli walau aku harus melewatkan ledakan euforia malam tahun baru. Sudah jomblo, gaada orang yang harus aku kejar, so ngapain lagi yaa kan?

Awal tahun ini aku awali dengan menjadi morning person. Aku ingin sekali menjadi morning person kembali setelah di tahun lalu sempat konsisten lalu drop lagi gara-gara udah masuk semester 3 jadi begadang mulu. Aku pun sarapan dengan corndog yang belum aku makan saat malam karena sangat kenyang (ya iya udah makan 2 kali dalam 1 waktu) dan juga kopi panas, sayang banget ngga bisa ngopi Starbucks😭. Setelah sarapan ini-itu, aku pun bersiap karena akan ikut menemani kakakku yang jauh dari Kalimantan dan jarang bertemu, hanya setahun sekali mungkin ke Masjid Raya kota Bandung. Walau terlalu mainstream tapi ya menemani "orang kebun" mungkin adalah sesuatu yang wah untuk bisa berwisata ke kota. Aku pun ikut sebagai penunjuk arah di dalam mobil karena kakak iparku pun tidak tahu arah menuju kesana.

Saat disana, aku tiba-tiba berharap ada seseorang juga yang bisa aku ajak kesini. Tapi siapa?

Disana kakak ku pun bertemu dengan teman lamanya dari kuliah yang sama-sama sudah berkeluarga.

"Tika (panggilan kakakku) anak 3? Ohh ini anak dari Tiara yaa adek Tika ada 2? Kalau dari Farid berapa?"

Aku pun menjawab

"Sedikasihnya aja, soalnya ibunya juga belum nemu"

Disana kakakku asyik bernostalgia bersama temannya, lalu ibuku yang mengawasi cucu-cucunya bermain, sedangkan aku termenung, "pengen bawa seseorang kesini, tapi siapa yaa?" Itulah pertanyaan yang selalu terbesit dalam pikiranku karena memang tidak ada lagi seseorang yang mengisi hatiku. Di awal tahun kemarin sihh ada Safana yaa dan itu tidak bertahan lama. Lalu aku bertemu Syara dan hanya bertahan 1 bulan. Setelah itu kami asing, dan kembali bisa berkomunikasi dengan perasaaan yang masih sama dan sosok yang sama yang mengisi hatiku. Pada saat itu merupakan hal yang sangat menyenangkan karena bisa merasakan rasanya "pacaran" dengannya walau tidak penuh karena yaa kami tidak memiliki hubungan yang pasti.

Lalu hubungan itu sepertinya mulai retak saat aku mengenal Zahra. Walau aku tidak memberitahu ataupun menyuratkan bahwa aku suka Zahra, dirinya mendapat perasaan itu. Aku jadi tahu bahwa intuisi wanita itu sangat kuat. Setelah Zahra dan Syara tak kudapat, usai sudah seseorang yang pernah mengisi hatiku di 2023. Walau aku bermain Bumble, itu pun aku tidak pernah mendapatkan orang yang "wahh" yang dapat mengisi hatiku juga. Jadi yaa aku sekarang bermain itu untuk "gabut" dan teman main karena aku tidak memiliki niat untuk mencari pasangan disana. Jadi terdapat 3 orang di 2023 yang pernah aku sukai: Safana, Syara, Zahra. Safana mah udah move on karena aku sudah tidak melihat kesempatan disana. Untuk yang sekarang masih ada Syara dan Zahra.

Aku pun tidak tahu mengapa aku menyukai dua orang dalam waktu yang sama walaupun sifat mereka agak sedikit bersebrangan. Kalau kata Jihan sihh Syara untuk colorful dan Zahra itu serious person. Ehh ada sihh wanita yang aku sukai dari jauh, yaitu Resti dan juga Shakira. Tapi sepertinya Jihan pun mengamini kalau, "Itumah terlalu tinggi buat kamu. Kalo Mbak Syara atau Zahra masih bisa lahh". Jadi sebenarnya aku harus suka siapa? Aku pun di tahun baru ini ingin lebih mendekatkan diri kepada-Nya dan berdoa meminta petunjuk.

Ya Allah, Engkau pun tahu aku sangat kesepian ketika berada di Jakarta. Aku pun tahu di 2023 aku sering Shubuh di jam 6 dan Isya di jam Shubuh karena jadwal tidurku sangat berantakan. Aku tahu aku belum mampu untuk memiliki pasangan. Di 2023 kemarin aku bertemu dengan 2 orang yang sangat aku inginkan. Namun, jika terus berharap kepada mereka aku pun akan sakit. Lagipula mereka juga tidak pernah menganggapku. Jadi, kuatkanlah aku dan sabarkan aku dalam penantian ini. Bantulah aku memperoleh rezeki yang banyak dan berkah agar aku dapat menikahi seseorang dengan layak. Tunjukilah aku sebuah petunjuk tentang wanita yang baik untukku dan untuknya. Aamiin.

Setelah bengong itu, keluargaku pun mengajakku untuk pergi makan, lalu Shalat dan pulang. 2 Jam lagi aku akan pulang ke Jakarta. Aku harus siap menghadapi kalau aku yang single ini tidak mempunyai sesorang wanita yang aku harus perjuangkan, dan juga tidak ada yang menginginkanku. Aku harap penantianku ini akan berbuah manis. Aamiin. Dear Syara dan Zahra, terima kasih sudah mengisi momen di tahun 2023 yang sangat memorable ini, walau mungkin bagi kalian berdua bertemu denganku adalah hal yang biasa saja. Semoga kalian bertemu dengan jalan yang sangat baik dan sukses selalu untuk Syara kuliah dan kerjanya dan Zahra untuk menjadi mahasiswi akhirnya. See ya, walau sangat tidak mungkin untuk kita dapat bertemu lagi.

2 Januari 2024

Hari kerja pertama di tahun ini aku awali dengan bermain badminton dengan rekan kantor. Setelah itu aku lanjut bekerja. Uniknya, kerjaan pertamaku adalah mem-service laptop milik kerabat bosku wkwkwkw. Aku pikir itu adalah pekerjaan yang mudah. Tak disangka terdapat banyak kendala disana. Aku sudah install driver, namun saat restart driver yang sudah di-install hilang semua. Belum lagi tidak ada driver untuk menghubungkan laptop dengan internet sehingga harus aku hubungkan dengan LAN. Aku sudah install driver tersebut dua kali sampai lebih dari jam 16:30. Hal itu tentu membuatku sedikit gusar. Belum lagi aku tak enak kepada rekan kerjaku yang ditugaskan untuk mengantar laptop tersebut ke kerabat bosku.

Ahhh kenapa seharusnya pekerjaan simple ini menjadi lebih rumit. Setelah selesai bergelut hingga jam 17:30, aku pun bergegas pulang. Badan yang lelah ini karena sudah badminton dan juga sudah bekerja seharian lantas lanjut laying up my body. Sembari beristirahat, aku pun membalas pesan-pesan dari temanku di Bumble, Line, dan di Instagram. Memang aku belum siap menjalin hubungan karena aku sendiri tak jarang melupakan untuk membalas pesan temanku. Tapi, dulu aku sangat menantikan kabar darinya. Apakah memang aku malas untuk membalas karena aku tak ada rasa? Mungkin iya.

Jadi aku senang sekadar chat dengan temanku ini adalah aku tidak merasa sedih atau gimana-gimana kalau temanku tidak membalas lagi. Kalau masih balas yaa aku pun menimpalinya. Kalau tidak ya yasudah cari lagi wkwkwkw. Hingga kini, teman yang masih kontak denganku sejak lama adalah Ayu dan juga Nanda. Entahlah untuk temanku yang lain wkwkwkwk. Yang pasti tidak menghilang adalah perasaanku dua orang ini dan sampai sekarang aku belum bisa memutuskan, "aku harus memperjuangkan siapa?". Karena terlalu lelah dan mengantuk, aku pun tertidur. Lagi dan lagi aku mengulangi kesalahan yang sama, tidur sebelum shalat Isya😢. Orang lain bangun malam buat Tahajud. Ini buat shalat Isya astaghfirullah. Semoga ini hanya awal dari sekian banyak tantangan yang aku hadapi

16 Januari 2024

Akhirnya tugas yang selama ini aku kerjakan selesai juga. Dengan begitu, akhirnya telah resmi bahwa aku telah melewati semester 3 perkuliahan ini. Aku sadari di 2024 ini tidak ada perubahan apapun. Hidupku begitu begitu saja. Yang paling menyakitkan adalah aku kehilangan rasa sparkling. Sekarang aku sadar cinta itu anugerah dari Tuhan. Sekarang pun aku sadar kata-kata darinya yang mengatakan bahwa dia numb karena itu yang aku rasakan. Disebut gamon yaa ngga karena aku tidak dapat merasakan apapun, disebut move on ya ngga juga karena aku masih sedikitnya berharap padanya. Aku pun kehilangan gairah untuk mengungkapkan perasaanku. Aku harap masih ada kejutan yang dapat mengisi hari-hari yang kelabu ini.

24 Januari 2024

Aku kira setelah libur semester aku akan lebih produktif. Nyatanya aku tidak bisa menuangkan isi kepalaku. Walau sudah banyak hal-hal yang ingin aku tulis, tetap saja aku tetap diam membeku saat sudah di depan laptop. Apa yang aku pikirkan? Kehilangan rasa terhadap sesuatu adalah hal yang aku alami sekarang. Baru di fase ini aku benar-benar tidak memiliki rasa suka kepada seseorang. Aku rindu semua sensasi jatuh cinta. Tidak memiliki rasa yang menggebu-gebu seperti dulu kala.

Setelah aku paksakan untuk menuangkan isi kepalaku, baru saja menulis sebuah prolog aku langsung tidak bersemangat, aku hilang desire untuk mengemukakan ideku. Ahh pada akhirnya aku membuka kembali One Drive tempat dimana semua kenangan tersimpan. Yaa walau aku mati rasa, tetap masih tersimpan rasaku padanya. Hanya saja tidak se-excited dahulu.

Orang-orang sekililing mungkin tahu kalau aku orang yang agresif dan ngegas. Setiap ada kesempatan pasti aku langsung gaspoll. Namun saat ini aku tidak melihat kesempatan apapun. Baik untuk orang yang aku kenal sebelumnya dari Reihan ataupun orang yang match denganku di Bumble semuanya tidak serta menjadikan aku orang yang jatuh cinta kembali. Kembali pada dirinya, aku kembali melihat foto-foto diriku dengannya. Sebenarnya itu sangat-sangat indah. Paling mengesankan adalah diriku saat foto sepatu dan foto selfie dengannya. Rasanya ingin aku upload pada medsosku. Walau aku telah bertemu dengan banyak orang, tetap saja foto dengannya adalah satu-satunya yang ingin aku upload foto bersamanya. Jadi semalam aku hanya membuka tulisan yang terbengkalai dan membuka foto-foto dengannya. Kapan aku bisa kembali merasakan rasa cinta itu?

27 Januari 2024

Malam itu di Vila Lembang, dengan suasana yang dingin di tepi kolam namun penuh dengan kehangatan teman merupakan tempat dan waktu yang tepat untuk kami deep talk. Seketika temanku mempunyai ide, "Bagaimana kalau kita adakan triple atau quadruple date?". Tentu saja itu pertanyaan sepele yang membuatku agak sedih sejujurnya hahaha. Yaa Alfien sihh udah punya Syifa, Reihan punya Anca, Rey walau belum jadian yaa udah dekat dengan Dhiya, lahh aku?

"Berarti maneh tong ngilu Rid wkwkwkw"

Ahh sial iya juga aku benar-benar tidak sedang dekat dengan siapapun. Walaupun aku chat intens dengan Ayu, sudah jelas kalau aku tidak mungkin bersama dia karena aku memang berniat menjalin pertemanan saja. Begitu pun dengan Nanda, aku saat ini tidak memiliki perasaan padanya walau dia pun sering intens chat denganku dan dirinya benar-benar tipeku. Aku tidak ingin menjalin hubungan jika diriku tidak memiliki perasaan. Ahh mengapa keadaan berbalik? Dulu hanya aku seorang yang memiliki kekasih. Sekarang hanya aku seorang yang tidak dekat dengan siapapun.

Sejujurnya quadruple date adalah hal yang paling aku idamkan, bahkan aku sering memikirkan skenario saat kami berempat membawa pasangan masing-masing. Namun hal tersebut sirna karena kenyataannya aku sedang tidak dekat dengan siapapun. Sepertinya lebih asyik jika aku dapat mengajak Syara. Aku pasti dengan bangga dapat memperkenalkannya pada teman-temanku. Namun hal itu mustahil karena kami sudah tidak dapat berkomunikasi kembali. Lagian, kalau pun berandai-andai aku dapat membawa Syara, pasti jadwalnya sangat sibuk. Dipastikan bahwa aku tidak bisa membawa siapapun kesana.

Di malam itu aku pun memang agak sedih karena di sisi lain aku tidak dapat merasakan euforia rasa suka terhadap seseorang dan juga aku tertinggal dengan teman-temanku yang masing-masing sudah memiliki pacar. Sepertinya 2024 akan menjadi tahun yang berat dan hampa. Siapakah yang dapat mengisi hatiku kelak?

30 Januari 2024

Malam tadi aku merasakan hal yang tak bisa aku ungkapkan. Entahlah rasanya seperti karuan. Ya aku tahu semua orang punya strugle-nya masing-masing. Aku berkutat pada kenyataan bahwa aku sedang menanggung banyak biaya, terutama biaya kuliah. 24 sks ternyata memakan banyak uang yaa wkwkwwk. Ya mau tidak mau aku harus mengumpulkan uang lagi untuk aku berkuliah di semester depan. Bukan hanya itu, di samping 24 sks pun aku mulai mengerjakan pekerjaan "lembur" demi bisa meraih bonus. Ya bonus itu akan ku pakai untuk bayar kuliah juga. Tapi apakah bisa aku mengimbangi kuliah 24 sks dan juga lembur yang dimana aku akan bekerja setiap hari, literally setiap hari sampai satu bulan lamanya? Tak lupa aku pun mengambil freelance demi uang kuliahku. Jadi lengkap sudah antara 24 sks + lembur setiap hari + freelance. Oh tidak, belum lengkap. Semua dikerjakan oleh kesendirian wkwkwk. Lagi dan lagi aku terus "kepikiran" siapa sihh yang akan aku perjuangkan nantinya? Siapa yang akan berada di sampingku? Siapa yang dapat mencintai dengan penuh tanpa perlu untuk menutupi bagian yang aku tutupi?

1 Februari 2024

Bulan Februari akhirnya telah tiba. Bulan kelahiranku yang menandakan bahwa aku genap 22 tahun. Bulan Februari juga menjadi checkpoint bahwa sudah sebulan di tahun 2024 ini aku belum juga merasakan kembali rasa menggebu-gebunya jatuh cinta. Jika dilihat di tahun 2023, bulan Januari sepertinya menjadi bulan yang penuh akan kupu-kupu di perutku. Bagaimana rasanya menunggu balasan dari dirinya, dag dig dug saat mendengar notifikasinya. Ya walau terlalu cepat sih aku confess padanya hahaha. Tak lupa di bulan ini juga aku pertama kalinya bertemu lagi dengan mantanku setelah 7 tahun berpisah, walau ya itu tidak bertahan lama. 2023 yang penuh warna.

sedangkan di Februari 2024, entahlah apa yang akan terjadi selain aku yang lembur setiap hari pada bulan ini. Tidak ada lagi yang namanya hati berbunga-bunga, tidak ada lagi yang dapat mengingat diriku, tidak ada lagi orang yang aku tunggu notifikasinya. Aku tetap percaya di depan sana akan ada hal yang membuat aku sangat bahagia. Well, just wait and see it.

5 Februari 2024

Senin untuk memulai pekan yang baru. Perasaan dalam diriku tidak berubah. Akhir pekan kemarin bisa dibilang akhir pekan yang kembali stagnan. Biasanya pada akhir pekan aku selalu bermain bersama temanku. Entah itu hanya dengan Edo, entah ada Sophia, Shyfa, ataupun teman lainnya. Kalau tidak bermain, biasanya aku akan pulang ke Bandung. Sudah lama aku lakukan itu karena dengan bermain keluar bersama teman setiap akhir pekan dapat membuatku senang dan melupakan beban-beban yang aku tanggung di weekday. Selain itu, aku juga senang bermain keluar karena dapat mengunjungi tempat yang baru. Namun, akhir pekan kemarin benar-benar memuakkan.

Aku tahu aku pun ada pekerjaan yang mengharuskan aku untuk kerja di akhir pekan. Namun aku rasa pekerjaan itu tidak terlalu berat seperti di tahun 2022. Aku pun awali hari Sabtu pagi dengan jogging mengelilingi Kemang. Awalnya memang sangat menyenangkan. Namun aku rasa ada yang kurang. Selain merasa tidak enak (bukan sakit), aku pun mengalami lecet di kaki karena kaos kakiku yang terlalu pendek. Lari pagi yang seharusnya menjadi mood booster malah berubah jadi mood breaker. Sebelum mandi pun aku hanya berdiam diri sembari berpikir, "apa yang salah denganku?". Ahh sudahlah aku harus menyelesaikan target harianku. Kerja ya kerja aja. Setelah selesai pun aku lanjutkan dengan menonton film. Sudah selesai dengan pekerjaanku dan sudah bosan dengan hal itu membuatku kembali down, "apa lagi yang harus aku lakukan?". Disitu aku tidak sengaja teringat bahwa di awal Februari di tahun lalu terjadi dua kejadian besar, yaitu: aku ditolak Safana dan aku bertemu kembali Syara. Aku teringat betapa indahnya momen-momen itu. Karena mungkin sudah tidak ada rasa pada Safana membuatku berpikir memang tidak ada lagi kenangan yang bisa aku raih di masa sekarang. Namun, aku masih bisa bernostalgia dengan Syara. Aku kembali membuka percakapanku, darimana kita awalnya bisa berkomunikasi? Ternyata tepat di tanggal 1 Januari aku membalas story dia yang sedang membeli matcha dan membalas untuk membeli bersama. Setelah itu hanya percakapan biasa. Namun bodohnya aku bertanya, "bagaimana cara mendekati Safana?" wkwkwkwk.

Di awal Februari ketika menghadiri acara pesta pernikahan temanku, aku mempunyai kesempatan untuk bisa bertemu dengannya setelah berpisah 7 tahun lamanya. Banyak fakta setelah aku membaca dari awal sampai akhir, antara lain bagaimana aku pernah bertanya tentang pendapat mengenai cowo-cewe yang sudah punya pacar tapi masih menerima untuk tumpangan/boncengan. Lalu ada momen aku pertama kalinya dimarahi dia saat sebelum ke Semarang. Ada momen juga PAP pertama, dan lain-lain hingga akhirnya kita berpisah. Semua momen yang penting aku abadikan dan aku simpan di Twitter sebagai arsip agar aku bisa buka kembali untuk nostalgia. Setelah senang bernostalgia aku pun tertidur.

Sialnya di hari Minggu semakin drop. Aku menyadari bahwa memori itu tidak dapat mengubah keadaaan bahwa aku masih sendirian. Aku pun tidak memiliki energi untuk kembali jogging. Entahlah aku jadi kebanyakan melamun dimana pun. Setelah makan siang pun aku mengantuk dan tertidur. Sialnya setelah bangun makin tidak mood aku. Setelah hanya melamun ini itu, aku sadari bahwa yang aku butuhkan hanya lah teman. Namun aku pun sangat pemilih terkait teman karena percuma ada teman tapi tidak bisa mengisi kekosongan dan kesepian.

Aku senang ketika ada Edo di kost ku karena aku tidak merasakan sendirian. Apalagi selera musik yang sama jadi aku bisa bernyanyi bersama. Pas Spotify mem-play "Save Your Tears" pasti aku nyanyi. Belum lagi kalau beli makan pasti makan barengan. Aku tidak merasakan stagnan akarena aku bisa melempar candaan ketika aku bersama Edo dan Sophia. Lalu aku merasa ada teman seperjuangan ketika aku chat dengan Nanda, karena ternyata ada diriku yang versi cewe. Tapi, tidak semua teman bisa mengisi hariku.

Bukannya aku agak "rasis", tapi ya gausah munafik lah pasti semua orang disini punya circle yang bisa mengisi hari-harinya. Ketika aku pergi ke vila pun ya tidak semua teman dapat mengobrol deep. Bisa aku katakan bahwa aku bermain bersama empat orang sahabat jauh lebih berkesan dibanding vila satu kelas. Aku ingat ketika berempat di cafe kita bisa menjadikan lagu yang dinyanyikan menjadi candaan.

"Ku terima suratku"

"Suratmu anjir. Manya nerima surat sorangan. Pak ieu aya surat kanggo bapak. Ti saha? Ti bapak nyalira. Anjir sugan lieur"

"Suratna teu nepi. Penerima tidak ditemukan, surat dikembalikan"

"HAHAHAHA"

tidak ada kata jaim pada diriku, aku bisa leluasa bebas berekspresi disana. Malah aku yang paling "receh" karena aku selalu menertawakan hal yang sepele.

Namun tetap saja mereka itu fana alias sementara. Ketika tidak available ya hanya diriku sendiri yang bisa menghibur diri ini. Aku juga sadar aku tidak mood saat lari karena Nanda tidak bisa mengiyakan ajakanku untuk jogging karena ada acara. Aku tidak mood karena hariku hanya diisi dengan kesendirian. Aku sadar ternyata yang aku butuhkan hanya teman.

Untuk masalah teman aja pemilih, apalagi soal pasangan. Memang betul, di Bumble mustahil aku mendapatkan pasangan. Toh mendapatkan teman seperti Nanda saja baru mendapat dirinya saja yang aku merasa match. Walau match pun aku tidak mempunyai perasaan padanya. Jadi yaa memang di Bumble aku niatkan untuk mencari teman. Syukur-syukur kalau dapat pasangan yang sesuai tipeku.

Aku juga mengingat bahwa di tahun lalu ada motivasi yang kuat untuk menjadikan diriku lebih baik. Aku bisa menghilangkan kebiasaan buruk dengan motivasi, "Safana kalau tahu kebiasaan burukku ini pasti ilfeel". Aku bisa menjadi morning person karena motivasi "Syara kan rajin. Aku punya penglihatan masa depan dengannya. Jadi mau sampai kapan aku bangun siang kalo aku nanti menjadi kepala keluarga". Namun sekarang, apa motivasiku untuk berubah? Tidak ada. Jadi ya aku ngerasa stagnan itu hidup flat karena tidak ada motivasi. Ya semoga ada motivasi yang kuat sehingga bisa menjadikan aku lebih baik lagi, dan tidak sering melamun wkwkwkwk.