Skip to main content

IdulFitri Core and Notes

· 4 min read
Muhammad Farid
Summary

Singkat saja, ini catatanku di hari raya.

What's The Problem

Hari yang dinanti-nanti akhirnya tiba, walaupun sebenarnya tidak terlalu dinanti sihh olehku. Aku lebih suka suasana Ramadhan. Rasanya berbeda ketika malam di bulan Ramadhan dan di bulan biasanya, aku merasa lebih berwarna di bulan Ramadhan. Setelah isya biasanya lebih dingin dan sepi, aku benci rasa sepi. Pagi ya diawali dengan shalat Shubuh dan mandi untuk segera menuju jalan tempat diselenggarakannya shalat Idulfitri. Dewasa ini rasanya tidak sama. Aku merasa tidak ada yang spesial di dalamnya. Rasanya berbeda ketika 3-6 tahun yang lalu dimana rasa excited itu datang ketika menyambut hari kemenangan.

Hal yang pertama kali aku dapatkan dan rasakan di usia dewasa ini adalah pertanyaan yang intinya, "kapan menikah?" Damn hahahaha ternyata begini kah rasanya kakak pertamaku dulu ditanya kapan nikah kapan nikah. Ya jangankan kalian kerabatku, aku pun bertanya-tanya pada diriku sendiri, "kapan ya gue nikah? Dan siapa orangnya?". Di usia dewasa ini sudah lumrah sih aku ditanya demikian. Aku tidak tersinggung atau tidak bete jika ditanya begitu, karena memang aku sadari bahwa usiaku sudah mulai menginjak usia dewasa. Setelah kesana-kemari, aku pun akhirnya kembali ke rumah dan berpikir, "apa yang harus aku lakukan selanjutnya?". Terbesit ya bayangan tentang dirinya, sedang apa dirinya, apa yang ia pikirkan saat itu, dan bagaimana perasaan dia terhadap diriku. Ingin sekali aku memperkenalkan dan membanggakan dirinya kepada keluarga besarku. Namun yaa itu masih hanya sebatas angan belaka. Aku masih mengaguminya dari kejauhan. Tentu dengan melihat story-story-nya saja sudah cukup bagiku untuk memuaskan rasa rindu ini yang semakin hari semakin melambung. Huftt... Btw cantik banget ya dia di hari raya ini hahaha. Setelah pulang, makan, ya tidur. Mau ngapain lagi coba?

Saat malam tadi, karena aku bosan memakan ketupat namun ingin makan cemilan yang lain, akhirnya aku terlintas untuk memesan makanan. Kakakku yang memesan Gacoan, aku yang memesan Fore. Tadinya aku berpikir aku ingin ke Fore saja sendiri ya sekadar bersantai sudah lama tidak ngafe sendiri dengan bawa laptop. Namun dikarenakan hujan dan jas hujan motornya dibawa oleh iparku untuk menjemput keponakan, ya sudah aku urungkan niat untuk pergi ke Fore dan memustuskan untuk memesan saja lewat online, walau susah banget dapetin driver-nya. Namun ketika sembari menunggu driver, aku yang masih kangen doi tiba-tiba melihat story dirinya, ARRHRHRHRH DIA DI FORE!!! GIMANA KALAU TADI AKU JADI KE FORE PASTI BAKAL KETEMU DIA, PURA-PURA GA TAU DAN AKHIRNYA NGOBROL LAGI!!!!... tapi yaa nasi sudah jadi bubur, aku sudah keburu pesan dan sudah mendapatkan driver-nya jadi yaa sudahlah. Ini pasti bagian dari rencana Allah juga mengapa aku dihalangi untuk bertemu dengan dirinya di waktu dekat ini. Hal ini pun pernah terjadi di Ramadhan tahun lalu dimana aku yang asalnya ingin membeli ayam bakar madu dan mie nyemek di Oseng Mercon memutuskan untuk GoFood saja. Padahal aku baru tahu kalau dirinya bukber disana bersama temannya. Kalau saja aku beli sendiri dengan pergi kesana, tentu aku akan bertemu dirinya. Tapi sekali lagi ya sudahlah apa boleh buat. Aku masih yakin dengan rencana-Nya yang lebih besar dan lebih baik.

Sekarang ini tidak ada yang bisa aku lakukan selain berharap Tuhan ku dan Tuhan dirinya membuat sesuatu yang ajaib sehingga suatu waktu bisa bersama dirinya. Selain itu, aku bisa curhat disini karena hanya disini yang benar-benar mendengarkanku (ya iyalah ini kan lu sendiri juga yang baca wkwkwkwk). Karena tugas kuliahku sudah banyak yang rampung, hasil dari kurang tidur selama bulan Ramadhan dan kerja kerasku, akhirnya aku bisa memiliki waktu luang lagi untuk menulis. Terbukti sudah terhitung ada dua tulisan yang kemarin dan yang ini untuk bisa melampiaskan apa yang ku pendam. Aku pun tak tahu sampai kapan aku memendam perasaan ini, dan juga memendam gejolak dalam tubuhku ini. Karena banyak waktu luang maka sebelum tugas kuliah dan pekerjaan kembali menyerbu, aku akan menyelesaikan tulisan draft yang kemarin masih tertunda.

For as long as there are dreams to chase, horizons to explore, and hearts to touch, the saga continues. And I love you so much.