Idul Fitri kali ini aku merasakan hal yang berbeda, terasa sedikit sepi dan sunyi. Bagaimana tidak? Aku kehilangan kakek dan bibi dari keluarga ayah dalam waktu yang berdekatan, sehingga sepupu perempuan akupun tidak lagi berada di Bandung. Ia memilih untuk Idul Fitri bersama kakak iparnya di Riau. Kakekku yang umurnya tidak menghalangi beliau untuk tetap eksis dan narsis. Juga bibi ku yang sangat baik dan dermawan mengisi kehangatan di hari raya.
“Ayo ayo kita berfoto satu keluarga besar”.
Celetuk kakakku mengajak semua yang berkumpul disana. Nenekku menimpalinya seraya berkata:
“Foto terus, ingat Pak Ii (panggilan kakek ku) yang tiap pergi tiap ada acara foto-foto mulu. Padahal udah tua sering tidak ingat umur.
Akupun terlintas sosok kakek dan bibiku ini terus melekat di dalam diriku sebagai orang yang hangat dan mengisi keramaian walau mereka sudah tenang beristirahat di sana. Lantas, bagaimana kalau diriku yang pergi terlebih dahulu? Apa yang akan mereka katakan tentangku? Beginilah aku ingin dikenang.
Dear My Family, Aku Dewasa yang Masih Manja
Aku anak bungsu yang memang di keluarga mana pun mungkin anak bungsu sudah terkenal dengan watak manja nan kekanak-kanakan. Namun, rasanya sangat aneh apalagi diriku dengan gender pria memiliki sifat manja. Aku tahu aku masih punya sifat itu, yang mungkin saja aku bisa tunjukkan kepada pasanganku. Akan tetapi, aku tak bisa menunjukkan sifat tersebut di hadapan keluarga. Sebagai anak lelaki satu-satunya, aku selalu menunjukkan sisi kedewasaanku, anak yang berbakti kepada orang tua, yang selalu sayang kepada kakak-kakakku juga selalu berusaha untuk menjaga keponakanku. Se-hancur dan se-lelah apapun aku ketika berada di luar rumah, aku selalu katakan, "Alhamdulillah, aku baik-baik saja serta sehat". Nyatanya tidak, aku tetaplah anak ayah-ibu yang masih manja😅.
Aku bukannya tidak nyaman untuk menunjukkan sisi lemahku. Aku hanya tidak ingin dicap sebagai orang yang "lembut" dan lemah. Streotip seoarang pria pun pasti haruslah maskulin dan tidak cengeng. Perbedaan generasi pun membuat aku berpikir bahwa orang tua atau kakakku juga sedikit tidak paham akan konflik yang aku hadapi. Meski demikian, aku tetaplah nyaman berada di keluarga harmonis ini. Aku juga bersyukur bisa lahir dan mempunyai sosok ayah dan ibu yang sempurna. Aku tidak menemukan celah yang fatal dalam sosok mereka. Serta kakak-kakakku dan iparnya yang selalu support dan menyemangatiku. Tak lupa keponakanku yang bisa menghilangkan rasa lelah dan sedih dengan kepolosannya. Untuk keluargaku, anakmu sudah tumbuh dengan dewasa. Namun, aku ingatlah aku tetap anak terakhir yang masih ingin di-"pat-pat". Terima kasih telah hadir mengisi setiap hariku dengan penuh warna.
My Friend, I Crazier Than All of You. I care too.
Aku terkenal sebagai orang yang pendiam (mungkin). Ya walaupun aku mendapat predikat "tergalak" mohon maafkan aku wkwkwk. Tapi nyatanya aku ingin cerewet, aku ingin banyak berbicara hal yang tak jelas. Tapi, karena kekuranganku selalu belibet ketika berbicara, sehingga aku pun selalu memendam keinginan itu. Aku bisa bertindak gila ketika bersama sahabatku, The Fluida. Aku sangat care juga terhadap semua sebaya ku, aku tak ingin memiliki musuh. Aku juga sebenarnya yang paling peduli kepada temanku secara personal. Jika temanku mendapatkan masalah atau musibah, aku akan bersimpati tentunya. Namun, ketika temanku berkeluh-kesah kepadaku, aku sangat ingin membantu sehingga orang tersebut puas dan senang membicarakan masalahnya ataupun uneg-unegnya denganku. Aku juga sangat antusias dengan segala pencapaian teman-temanku.
Ingin rasanya aku di-notice sebagai teman yang spesial oleh semua orang. Aku bisa saja masuk kepada kehidupan teman-temanku. Namun, karena satu lain hal dari faktor eksternal maupun internal, kita hanya sebatas teman biasa. Bagi sahabatku mungkin aku telah menjadi teman yang spesial. Tapi, akupun sedih jika terdapat teman yang lost contact karena aku tak ingin kehilangan satu orang teman pun. But, thanks my friends, aku telah menjadi bagian dari cerita hidup kalian. Aku senang bisa berkenalan dengan kalian walau aku hanya teman biasa dan tidak berpengaruh terhadap jalan hidup kalian. Tapi ingatlah, aku akan tetap selalu ada jika kalian membutuhkan bantuan dan support-ku.
Past, Do not Remove Me
Engkau orang yang tahu akan diriku, mungkin tahu banyak tentangku. Walau takdir memisahkan kita, engkau tetaplah orang yang pernah menjadi bagian yang spesial dalam hidupku. Aku harap kamu memaafkan diriku karena kamu juga yang tahu perangai burukku dan itu menyakitimu secara sengaja ataupun tidak. Kita kembali lihat ke belakang dimana usaha untuk membahagiakanmu. Bagaimana kejutan-kejutan yang aku beri, bagaimana tingkah laku bodohku untuk membuatmu tertawa, dan bagaimana aku ada saat kamu ditimpa kesedihan dan masalah. Yapp, intinya semua usahaku untuk membahagiakanmu. Walaupun kini bukan aku lagi yang menjadi bagian hidupmu, aku harap kamu selalu ingat dengan apa yang aku lakukan. Aku malah berharap aku orang satu-satunya yang memberikan effort penuh untuk menghidupkan dan mewarnai hubungan kita dulu. Ingatkah ketika aku berandai aku yang pergi mengahadap Tuhan terlebih dahulu dan engkau akan sering untuk datang ke tempatku beristirahat? Itu terdengar mengada-ada. Akan tetapi, aku benar berharap lebih kau melakukannya. Secara keseluruhan, aku ingin kau selalu mengingatku walau nantinya mungkin engkau sangat berbahagia dengan pasanganmu kelak.
Smitten, I Love You Deeply
Teruntuk orang yang aku kagumi dari kejauhan. Walaupun kita kenal secara personal, namun perasaanku belumlah tersampaikan secara utuh. Baik karena dirimu yang belum siap untuk membalas perasaan ini, ataupun aku memang bukan orang yang kau sebut dalam doamu. Aku ingin kau mengingatku sebagai orang yang berbeda, orang yang unik. Bagaimana tidak? Aku rerata menunjukkan sisi lemah dan insecure diriku terhadap orang yang aku suka. Orang yang aku sukapun tidaklah sembarang orang. Aku mengatakan I love you tidaklah bisa seenak jidat karena kata-kata itu adalah kata yang keramat dan sakral bagiku. Aku ingin kau tahu bahwa aku selalu membayangkan kehidupan diriku denganmu kedepannya. Bagaimana aku merasa, aku sanggup untuk menyembuhkan luka-lukamu.
I can treat you better
I can listen and understand to your little voice
I'll bring you tears and sadness far away from your life
You'd workhard for this time. Now, you deserve the best and happiness and I'll help you to reach it
Namun, waktu tidak mempersilakan aku untuk menunjukkannya. Andai aku bisa, maka aku akan bersyukur bisa memiliki waktu dan sosokmu dalam hidupku. Sayang sekali sayang, aku pergi mendahuluimu. Oleh karenanya, ingatlah aku selalu akan cita-citaku untuk membuatmu bahagia. Aku selalu ingin untuk menjagamu. Biarlah Tuhan yang mengambil alih cita-citaku untuk didelegasikan kepada orang yang lebih tepat dariku. Everything will be okay. I'm with you, even from a distance.
Every Person I Met and I Knew
Untuk semua orang yang pernah aku kenal dan kita ketemu, aku meminta maaf untuk kesalahan yang aku perbuat. Aku selalu memegang prinsip untuk tidak pernah melukai perasaan seorang pun karena aku senang aku bisa dikelilingi oleh banyak orang. Entah pesan ini akan tersampaikan atau tidak, aku tidak tahu karena akupun tidak tahu apa sejauh aku membuat tulisan ada orang yang membaca atau tidak. Jika Tuhan berkehendak, pastinya pesan ini akan tersampaikan tepat pada waktunya. Entah saat aku masih hidup atau sudah tiada, aku tetap ingin menyampaikan semua ini. Aku akhiri dengan mengutip lirik lagu dengan judul Brompton Cocktail yang unofficial video-nya dibuat dengan potongan film Requiem For a Dream.
I believe my sins have been forgiven
And I believe my choice will save me from this life
Please don't question why
My sins have been forgotten
I believe I'll find peace in afterlife
Dengan momen Idul Fitri ini, aku benar-benar ingin meminta maaf kepada semua orang yang pernah berinteraksi denganku. Semoga pesan ini menjadi refleksi dari kesalahan yang aku perbuat. Terima kasih, Taqabbalallahu Minna Wa Minkum Shiyamana Wa Shiyamakum, Minal Aidin Wal Faizin, selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriyah.