Skip to main content

Can I Marry My Mom

· 4 min read
Muhammad Farid
Summary

Sudah jelas terlihat dari judulnya bahwa saat umurku menginjak 10 tahun, aku benar-benar mempunyai pikiran itu. Asumsi ku juga itu merupakan pertanyaan retoris karena tentu saja jawabannya tidak. Namun, pada saat umur yang masih tergolong anak kecil diriku sudah mempunyai pertanyaan hal yang demikian. Mengapa?

Kita Mencari Orang Tua sendiri dari Pasangan

Tanpa kita sadari, ternyata sebagian besar orang akan memilih pasangan yang mirip dengan orang tuanya. Laki-laki mencari pasangan mirip dengan ibunya, perempuan mencari pasangan mirip dengan ayahnya. Hal itu terjadi karena kalau pasangan memiliki kemiripan dengan orang tua dalam hal positif, maka itu dapat membuat hubungan pasangan tersebut menjadi erat dan sangat mempengaruhi kebahagiaan. Fenomena ini disebut dengan sexual imprinting.

Hal ini bukanlah kejadian yang secara kebetulan terjadi. Kita cenderung mencari sifat positif dari orang tua di pasangan bukanlah sesuatu yang tidak masuk akal. Akan tetapi, secara teknis, hubungan kita dengan orang tua lah yang pertama terjalin oleh kita sejak lahir, sejak kecil. Orang tua menjadi sosok yang vital posisinya karena kedekatan emosional dan psikis pertama dibentuk bersama orang tua. Di samping itu, orang tua merupakan tempat pertama untuk belajar mengenai segala hal. Tidak terelakkan bahwa orang tua menjadi sosok panutan dalam kehidupan kita, termasuk pada sosok pasangan.

Jadi, kenapa kamu sudah mempunyai pikiran seperti itu?

Bagaimana tidak, aku pun setuju dengan pernyataan itu. Aku pun mencari sosok pasangan yang mirip dengan ibuku. Bukan karena apa-apa, aku ingin hidup dengan wanita yang suka memasak, pintar dalam bidang akademis dan mengerti mengenai agama, bisa melakukan pekerjaan rumah tangga dengan baik, sosok pembimbing dan penyayang yang kesabarannya tidak ada habisnya.

Fun fact: ibuku sudah dikenal oleh saudara dan orang lain sebagai orang yang pandai memasak. Beliau sering diminta bantuan oleh saudaraku ataupun tetangga untuk bantu memasak karena kemampuannya beliau yang sudah tak usah diragukan lagi. Itulah yang ingin aku dapatkan pada sosok pasanganku kelak.

Awal Mimpi

Awal masa pubertas tentu akan mulai pertanyaan-pertanyaan akan kelanjutan dari kehidupan yang akan aku hadapi nantinya. Akupun mempunyai mimpi bahwa aku tidak menemukan sosok wanita yang aku idamkan. Semua jadi angan-angan belaka. Sehingga akupun takut jika tidak mendapat pasangan hal yang aku inginkan. Lalu akupun berpikir karena sosok ibu adalah sosok yang tidak akan mungkin mengecewakanku, sosok yang penuh akan kasih dan sayang, mendidik dan sabar merawatku, aku pun lantas memutuskan akan menikahi ibuku saja.

Mohon maaf masih kecil, masih tidak realistis dalam berpikir.

Akupun bertanya langsung kepada ibuku:

🧑🏻: "Bu, aku boleh ga nikahin ibu saat nanti aku udah besar?"
👩🏻‍🦱: "Ya tentu tidak dong, masa ibu dinikahin anak sendiri😂"
🧑🏻: "Tapi bu, aku takut kalo aku dapetin istri yang jauh dari sifat ibu, takut galak dan gasayang aku."
👩🏻‍🦱: "Ada kok, jodoh pasti ketemu. Sekarang kamu belajar dulu aja yang bener dan rajin. Nanti pasti dapat yang sesuai keinginan"

Yaiyalah belajar dulu, lagian SD tau apa sih tentang wanita🤣.

Tapi, di sisi lain aku naif dan lugu akan hal itu, akupun menyadari bahwa pertanyaan itu akan menjadi patokan hingga aku dewasa kini, 21 tahun alias 11 tahun setelah pertanyaan itu terlontar.

Apakah Aku mirip Ayah pasanganku?

Aku tidak tahu siapa juga pasanganku. Yang jelas sosok ayah secara umum adalah sosok pria yang kuat, rajin dalam bekerja, bijak dalam memutuskan, melakukan apa saja yang terbaik untuk istri dan anak serta keluarga besarnya, yang tangguh menghadapi semua rintangan yang ada, dan hal-hal positif lainnya. Akupun menjadi sosok ayahku sebagai role model dari kehidupanku, karena akupun sering terharu dan kagum akan apa yang ayah lakukan untuk keluargaku. Maka, aku berusaha sebaik mungkin untuk menjadi sosok ayah yang baik untuk anakku kelak, serta menjadi sosok representasi ayah dari pasanganku kelak.

Kalopun pasanganku kelak memiliki masa lalu yang kurang menyenangkan, memiliki hubungan yang kurang baik dengan ayahnya, atau bahkan tidak memiliki sosok ayah, aku yakin dirimu akan memiliki perasaan nyaman saat bersama diriku. Aku akan menjadikan hidupmu penuh dengan kebahagiaan, mendapatkan rasa-rasa "ayah" dari diriku, walau tidak sepenuhnya benar-benar dari sosok ayah tidak tidak akan tergantikan oleh siapapun.

Singkatnya dari kesimpulan ini, kalau kamu adalah orang yang aku sukai... aku akan mempertimbangkan dan melihatmu dulu dari sosok ibu. Ketika banyak yang sesuai, maka aku akan memperjuangkanmu semaksimal mungkin, senyaman mungkin, sebahagia mungkin. Lalu, akupun akan menjadi sosok ayah sosok pemimpin, pembimbing dirimu dan anak kita kelak. Sehingga, diriku dan dirimu menjadi sosok yang sangat disayangi oleh anak kita dan kita juga menjadi role model yang baik bagi anak-anak kita. So, tunggu apalagi my entanglement, ayo tunjukkanlah sosokmu itu😂.

Walau kurang lebih 4 tahun lagi dari target aku menikah, setidaknya sebelum itu aku ingin bertemu denganmu. See ya and cheers.