Skip to main content

I Don't Wanna Hurt Anyone

· 2 min read
Muhammad Farid
Summary

Masa demi masa aku lewati, tak terasa dua dekade aku melewati masa. Kenangan membuat diri ini berangan-angan, betapa lucu dan indahnya semua kehidupan di masa lalu. Menatap memori bit pada gawaiku sebagai tanda aku pernah kecil dan bahagia. Aku yakini semua orang pun demikian.

Masa Kecil

Semua orang tentunya punya masa kecil. Semua orang tentunya punya kenangan bahagia disana. Memori-memori yang terkumpul disana sangatlah menyenangkan. Muka lugu dengan pipi yang merekah. Walaupun itu adalah diri sendiri, tetap saja rasanya bangga bahwa kita pernah disana. Pernahkah kalian terbesit pikiran, "Anak se-lucu ini pasti dijaga banget dan dibahagiakan oleh orang tua dan orang terdekatnya, masa iya ada orang yang tega menyakitinya.". Bayangkan dahulu wajah yang masih bersinar tidak mempunyai kantung mata sangatlah sumringah, lalu seketika dihantam oleh realita di masa dewasa. Apakah menjadi dewasa tidak berhak untuk bahagia seperti kecil dulu? Sudah berdarah-darah berperang dan bertahan diri di tengah kehidupan, masih tega kah kamu untuk menambah beban pikirannya?

Aku pun berpikir, apa aku keterlaluan jika mengenal sesorang dengan masa lalunya yang penuh akan tawa lalu membuat dirinya menangis tersedu? Jika aku membuat orang itu terluka, bagaimana tanggapan tentang perlakuanku dari temannya yang sudah mengenalinya dari dulu? Orang tuanya? Sahabatnya? Tentu aku akan dicap sebagai orang yang paling jahat bukan? Tidak aku tidak mau seperti itu.

Seketika aku melihat wajah lugu dirinya yang sangat cantik dengan mata yang bersinar, nampak penuh rasa bahagia disana. Aku pun melihat kembali tahun 2011, ternyata umur 10 tahun itu masih terbilang polos yaa. Aku pun punya masa lalu disana, aku punya rasa kebahagiaan disana, orang tuaku dan saudara kandungku sudah mati-matian menjaga si bungsu ini. Apakah tidak malu jika mereka berjuang seperti itu tapi yang tumbuh adalah seorang monster? Dirinya yang sangat ambisius mengejar prestasi akademisnya untuk kebahagiaannya sendiri pun, dikelilingi teman-teman yang solid dan selalu support dirinya dimana pun berada sehingga rasa bahagia itu stabil, apakah aku tega untuk menghancurkannya seketika?

Aku harap dari semua ini adalah aku tidak ingin menyakiti siapapun itu. Aku ingin hanyalah menebar rasa kebahagiaan kepada semua orang yang aku kenal tanpa terkecuali. Biarlah temanku merasakan aman dan nyaman ketika berada di dekatku sehingga walau sudah ditempa oleh realita dewasa, mereka bisa kembali merasakan bahagia seperti dulu kala. Terutama yaa aku ingin membuat tempat yang nyaman bagi pasanganku kelak. Semoga yang aku semogakan ini dapat terkabul yaa. Aamiin. Jangan lupa cheers.