Skip to main content

I Need You

· 4 min read
Muhammad Farid
Summary

Janjiku untuk lebih baik, tapi aku membutuhkanmu sebenarnya. Dari hari ke minggu berganti bulan, aku rasa memang aku ingin terus berubah menjadi lebih baik.

Keinginan

Aku tahu aku sudah dua tahun ini tidak memiliki status dekat dengan siapapun. Sepertinya ada yang hilang dari bagian hidupku. Tahun pertama mungkin aku bukan tidak bisa move on dari hubungan sebelumnya. Namun aku merasakan ada yang salah dengan diriku. Walau pada awal aku malah bisa jauh lebih baik dari sebelumnya. Namun, kebaikan dan usaha diriku hanya bertahan hingga enam bulan. Selebihnya aku kembali orang yang bangun siang dan tidur sangat larut seakan-akan aku tidak bisa menemukan apa yang aku inginkan. Hari Senin bertemu Senin lagi dengan kebiasaan dan pekerjaan yang itu-itu saja. Aku tak tahu apa yang kucari disana. Uang? Sejujurnya aku sudah memilikinya dengan cukup karena aku bisa jajan dan membeli makanan yang aku suka tanpa berpikir berkali-kali. Aku ingin kopi? Aku bisa pergi ke Lawson terdekat atau aku pergi ke Shell terdekat untuk membeli kopi langgananku. Aku mau gofood ya tinggal pilih, biasanya aku membeli dimsum atau ayam. Terkadang aku membeli dadar beredar yang pedasnya sangat-sangatlah enak, walau aku tahu tidak beberapa setelah makan itu aku sakit perut hahaha. Aku juga bisa membeli mie instant semaunya, setiap hari juga oke oke aja. Tapi itu semua tidaklah cukup.

Aku teringat bahwa mentalku belumlah stabil di tahun pertama diriku menjadi single. Aku terkadang berpikir bahwa kegagalanku atau kesialanku disebabkan oleh kesalahanku kepada mantanku. Sampai aku pun tidak bisa cerita kepada siapapun, hingga akhirnya aku bisa bercerita kepada psikolog. Psikolog yang chat denganku ngeh kalau aku sangat-sangat ngebet bisa memiliki seseorang.

Chat dari psikolog

Ya bagaimana tidak memang kehadiran seseorang bagiku sangatlah berarti. Jika teringat kembali ke masa SMP, tiap semester aku gagal mendekati seseorang pasti tidak lama aku akan suka dengan orang yang berbeda yang bisa menjadi alasanku untuk semangat pergi ke sekolah. Walau aku pernah kandas juga dengan hubungan sebelumnya saat usia hubungan sudah 18 bulan dan aku tidak bisa melupakannya, aku tetap menyukai banyak orang disana. Ada adik kelas MPK, ada teman dari Sekbid satu, ada sekretaris OSIS yang menjadi incaran banyak orang yang dimana aku harus bersaing dengan ketua OSIS, wakil ketua OSIS, dan banyak orang yang ingin mendapatkan sekretaris OSIS itu hahaha emang primadona sihh. Aku juga bahkan pernah cinlok dengan "petugas kpps" di sekolah yang menemaniku yang saat itu. Terbukti tiada henti-hentinya aku menyukai seseorang. Namun ya pada saat itu juga aku tidak bisa lepas dari bayang-bayang sosoknya jadi aku urungkan niatku untuk confess. Sekarang rasanya beda sekali. Ketakutanku benar-benar terjadi. Walau saat itu aku mempunyai pacar yang yakin-yakin banget bakal long last sampai pernikahan, aku berpikir "jangan-jangan aku ntar paling telat nikah" dan terbukti disaat orang lain sudah menemukan tambatan hatinya, hanya aku yang masih kehilangan arah dan kehilangan harapan. Aku seakan dipaksa untuk menyerah oleh keadaan, walau rasanya aku ingin terus mengejar dirinya. Tidak ada lagi foto wanita di dalam dompetku. Tidak ada lagi "pap" yang dapat kusimpan dan bisa kulihat saat diriku sedang dilanda badai rindu. Tidak ada lagi yang mengingatkan diriku untuk tidak terlalu memaksakan diri saat bekerja. Huft...

Janji

Ya Allah, aku berjanji akan berubah diriku menjadi lebih baik lagi dalam semua hal saat Engkau memberi kesempatan diriku untuk bertemu wanita yang aku idamkan. Aku akan jujur dengan semua perasaanku. Aku juga akan mencintai dirinya sepenuhnya. Aku ingin wanita di masa depanku kelak adalah orang yang tidak memberi mixed signal seperti sebelumnya. Aku harap dirinya di masa depan akan selalu jujur dengan perasaannya sehingga tidak membuatku bingung. Kalau bisa suka ngasih pap cantiknya hahaha. Minimal cantiknya seperti Shakira dehh hahahaha. Itulah kenapa aku tidak mengejar Shakira, karena aku tidak kenal dia dan dia terlalu sempurna untukku. Kalau saja aku aku bisa memilikinya wahhh aku akan menjadi orang paling bahagia. Tapi kalau tidak memang tidak mengapa sihh lagian terlalu cantik wkwkwk. Intinya aku yang aku pengen lahh, Engkau juga tahu kan aku? Engkau Maha Tahu pasti lebih mengetahui dari diriku sendiri untuk hal ini. Aku sangat pemilih jadi aku harap dirinya di masa depan adalah orang yang benar-benar aku inginkan, aku tidak ingin salah orang lagi. Aku tidak ingin dicap sebagai buaya. Aku benar-benar berjanji ya Allah mohon kabulkan itu segera.

Note

Aku harap wanitaku nanti adalah orang yang jujur dengan semua hal. Bahkan tidak harus aku yang aktif. Kenapa? Karena aku tidak suka ke-ambigu-an. Kalau bisa ya ngechat duluan dehh gausah aku yang ngechat duluan wkwkwk. Dahh ah segitu aja.