Skip to main content

Dunia Ini Abu

· 5 min read
Muhammad Farid
Summary

Tak sengaja aku teringat percakapan dengan seorang teman yang dimana teman tersebut sangat tidak suka akan perlakuan dari salah satu lelaki terhadap sahabat dekatnya. Bahkan, dirinya menyatakan bahwa lelaki itu sudah 100% jahat. Mengapa bisa demikian? Karena dirinya mengetahui semua tabiat lelaki tersebut dari cerita sahabatnya. Timbul tanya di bekakku, "apakah benar orang tersebut 100% jahat?". Aku berada di posisi abu-abu karena aku belum mengetahui secara utuh kronologinya. Selain itu, aku pun terbesit dunia ini memang abu-abu. Kamu ingin pilih hal tersebut hitam ataupun putih, itu tergantung persfektif dan sudut pandang yang kamu ambil. Dari hal tersebut, aku menyadari sesuatu yang lebih dari itu.

Diantara Dua Sisi

Ketika kita menginjak umur anak-anak, kita belum tahu bahwa dunia ini tidak se-naif itu. Ungkapan seperti "rajin pangkal pandai", "jujur adalah kunci kesuksesan", "hemat pangkal kaya", dan ungkapan-ungkapan klise lainnya terdengar masuk akal. Kita juga tahu akan profesi seperti polisi bertugas menangkap penjahat, dokter menyembuhkan pasien, hakim yang mengadili tindakan seseorang. Namun, apa yang terjadi saat kita beranjak dewasa dan sudah melihat sisi lain dari dunia? Apakah orang yang jujur pasti akan sukses? Atau berhemat benar-benar menjadikan kita kaya raya? Lalu apakah polisi benar-benar bertugas menangkap penjahat? Tidak semua berjalan seperti pikiran kita saat kecil. Aku tak menyebutkan semua entitas dalam suatu institusi tersebut jahat semua, tidak pula baik semua. Karena aku sadar dunia ini abu-abu.

Aku ambil contoh pada seri game Assassin's Creed. game tersebut menceritakan sekelompok assassin yang melawan pasukan templar karena ingin membebaskan dunia dari kejahatan dan penjajahan templar. Tapi, apakah assassin memang betul-betul baik dan templar itu sudah pasti jahat? Ternyata di game ini juga diberikan sudut pandang lain, tepatnya pada seri Assassin's Creed: Rogue. Pada seri ini diceritakan bahwa assassin juga melakukan tindak kejahatan yang mana mereka mengorbankan kota Lisbon untuk mengambil Apple of Eden. Para assassin tidak peduli kota Lisbon yang hancur karena gempa akibat apple of eden yang diambil dan juga ribuan korban jiwa yang tak berdosa mati akibat ulah mereka, yang penting mereka bisa mencapai tujuannya. See? Jadi apakah kamu lebih mendukung templar atau assassin? Mana sisi yang baik mana sisi yang jahat? Itu semua bisa kita telaah dan ambil kesimpulannya ketika kita menggali lebih dalam tentang sejarah dua sisi tersebut.

assasin vs templar

Aku ngga tau Assassin's Creed😥

attack on titan

Baik, aku ambil contoh lain dengan anime Attack on Titan. Diceritakan hiduplah bangsa Eldia yang tinggal di dalam tembok karena di luar tembok terdapat para mindless titan yang memangsa manusia. Tembok tersebut tiba-tiba ditembus oleh Colollus Titan dan Armored Titan yand tiada lain mereka adalah bangsa Eldia sendiri yang berwarganegara Marley. Pada musim awal mungkin kita menilai bahwa Eldia itu ditindas oleh bangsa Marley yang jahat. Namun, pada musim-musim berikutnya kita diberikan sudut pandang lain bahwa bangsa Eldia adalah bangsa penjajah yang barbar. Kembali karena pada musim awal banyak penduduk Eldia mati terbunuh, termasuk ibu dari karakter utama, Eren Yeager. Karena ibunya terbunuh, Eren juga melakukan balas dendam dengan menyerang Marley dan melakukan Rumbling untuk memusnahkan dan membunuh separuh penduduk bumi saat itu. Jadi, mana sisi yang baik dan jahat? Apakah Eldia baik dan Marley jahat? Atau malah sebaliknya? Nyatanya kita memang hidup di antara dua sisi. Tinggal sisi mana yang kita nilai dan ambil. Sebenarnya tidak ada putih dan hitam di dunia ini.

Semua Punya Alasan

Kenapa juga aku membahas seperti ini? Karena aku pun mengalami sama seperti lelaki yang disebutkan di awal. Aku pernah dimusuhi, digunjing, bahkan mendapatkan kata-kata kasar dari sekelompok orang yang bahkan aku tidak pernah ketemu mereka secara langsung. Mereka juga tidak begitu mengenalku, hanya mengetahui perangai burukku dari mantan kekasihku. Aku tak menyangkal semua yang dikatakan dirinya salah, namun yang harus ditekankan bahwa mereka tidak tahu alasan aku berbuat demikian, serta terdapat fakta-fakta yang tidak diceritakan oleh dirinya. Hal ini juga yang membuat aku tidak langsung memihak pada satu sisi. Aku selalu mengambil sisi netral terlebih dahulu. Aku pelajari dan telaah latar belakang seseorang berbuat sesuatu, termasuk latar belakang keluarga, lingkungan, pendidikan, serta latar belakang kejadian.

Ada ungkapan:

"Jika kita memahami dengan betul seseorang, maka kamu akan paham bahwa semua sesuatu punya alasan"

Sifat seseorang terbentuk karena banyak alasan. Bisa dari hobinya, keluarganya, pengalaman masa lalunya, lingkungan bermain dan sekolahnya, gen yang dibawa orang tuanya, dan masih banyak lagi faktor-faktor terbentuknya sifat seseorang. Kita sebagai insan ciptaan Tuhan yang memiliki akal pun dapat mencerna semua hal yang terjadi dan secara tidak langsung membentuk sifat di alam bawah sadarnya. Maka dari itu, memahami seseorang bukanlah perkara yang mudah.

Kesimpulan

Seperti yang sudah di-mention sebelumnya, bahwa setiap kejadian, setiap peristiwa, dan setiap tindakan pasti memiliki alasan. Pesan ini juga menjadi pengingat untuk diriku, dan bagi kalian yang membaca bahwasanya kita tidak boleh langsung meng-judge semua hal yang terjadi. Di dalam hal baik, pasti terdapat hal yang jahat dan begitu pun sebaliknya. Hal ini juga yang memotivasi aku untuk memahami semua orang yang aku kenal dan aku tidak langsung meng-cap buruk ataupun baik pada suatu hal. Semoga dengan ini, aku dapat menciptakan lingkungan yang aman, kondusif, dan nyaman. Aku dapat membuat orang-orang sekitar ku merasa nyaman, khususnya orang-orang yang aku anggap spesial. Karena blog ini sebenarnya pesan untuk masa depanku, my entanglement, ataupun apapun namanya bahwa aku akan selalu memahami kondisi kamu nantinya. Tak usah risau merasa dirimu tidak pantas untukku karena aku akan paham bahwa dirimu tidaklah sesempurna itu. Aku juga akan maklum dari semua kurangmu karena semua tindakan dan sifatmu yang terlihat nantinya pasti ada alasannya. Dan terakhir, kita ditakdirkan bersama oleh Allah SWT pun pasti punya alasannya. Aku menulis ini karena ada alasannya. Apa? Cause you're the reason.