Ketika hanya ada dua benda langit yang saling berinteraksi, seperti Bumi dan Bulan, gerakan keduanya dapat dihitung dengan relatif mudah menggunakan hukum gravitasi Newton. Namun, ketika ada tiga benda atau lebih yang saling berinteraksi secara gravitasi, perhitungannya menjadi jauh lebih kompleks karena setiap benda mempengaruhi gerakan seluruh sistem. Dari fenomena ini aku dapatkan satu pelajaran berharga.
4 posts tagged with "opinion"
View All TagsFrom You, 5 Years Ago. To You, In 2000 Years
Sudut pandang yang sempit membuatku terus ingin untuk memperluasnya. Aku yang tak tahu apapun tentang perasaan seseorang, membuatku terus ingin memahami semuanya, karena terus terang itu membuatku bingung, hingga akhirnya aku berusaha menambah persepsi akan hal itu. Namun, keputusanku tetap seperti semula.
Dunia Ini Abu
Tak sengaja aku teringat percakapan dengan seorang teman yang dimana teman tersebut sangat tidak suka akan perlakuan dari salah satu lelaki terhadap sahabat dekatnya. Bahkan, dirinya menyatakan bahwa lelaki itu sudah 100% jahat. Mengapa bisa demikian? Karena dirinya mengetahui semua tabiat lelaki tersebut dari cerita sahabatnya. Timbul tanya di bekakku, "apakah benar orang tersebut 100% jahat?". Aku berada di posisi abu-abu karena aku belum mengetahui secara utuh kronologinya. Selain itu, aku pun terbesit dunia ini memang abu-abu. Kamu ingin pilih hal tersebut hitam ataupun putih, itu tergantung persfektif dan sudut pandang yang kamu ambil. Dari hal tersebut, aku menyadari sesuatu yang lebih dari itu.
Quantum Zeno Effect, Semakin Berharap Semakin Tidak Bergerak
Tentu di dunia ini terdapat bermacam-macam teori dan paradoks. Terlebih lagi jika kita menelaah lebih lanjut mengenai ilmu filsafat beserta para filsuf Yunani pada zaman dahulu, kita sebut saja Plato, Socrates, Pythagoras, Aristotle, dan Zeno. Pada kesempatan kali ini, aku akan membahas teori yang dikemukakan oleh Zeno mengenai teori anak panah. Namun, disini aku akan membeberkan ketidaksetujuan dengan teori tersebut. Bagaimana bisa aku tidak setuju dengan teori dari filsuf termahsyur tersebut?