Skip to main content

Ice Man With His Cool Crush

· 12 min read
Muhammad Farid
Summary

Dalam suatu malam yang sunyi, aku menemukan diriku terdampar di depan layar. Film yang tengah mengalir di hadapanku adalah seperti jendela ke dunia lain, tapi kali ini, dunia yang terpampang adalah keseharianku sendiri. Aku merasa seakan-akan aku adalah penonton dalam hidupku sendiri, menyaksikan detik-detik yang mungkin sebelumnya hanya kulihat dari dalam diriku sendiri. Adegan demi adegan bergulir, menghadirkan potret keseharianku yang tak disadari. Sebuah cermin yang tak mampu berdusta, film ini memperlihatkan kedalaman emosi dan pikiran yang kerap bersembunyi di balik rutinitas sehari-hari. Aku mengenal sisi diriku yang mungkin terlupakan dan menyadari betapa uniknya setiap momen yang kulalui. Sejak malam itu, aku merasa lebih dekat dengan diriku sendiri. Aku terus menyaksikan film tentang keseharianku, mengamati adegan-adegan baru yang terus berjalan. Dalam dunia yang semakin padat dengan aktivitas, film ini adalah pengingat bahwa hidupku adalah kisah yang tak tertandingi, dan aku memiliki peran utama dalam menyusun alur ceritanya.

Reflection

Tak biasanya aku merasa excited dengan sebuah film, apalagi anime. Rasanya kisah dalam anime ini lebih relate daripada kisah-kisah cinta yang terdapat pada film yang aku tonton, apalagi kisah cinta anak sekolah yang kemarin aku tonton, itu sama sekali tidak relate untuk diriku pada masa kini. Singkat cerita anime ini menceritakan tentang pria yang kalem dan "dingin" bernama Himuro. Kenapa dinginnya menggunakan tanda kutip? Karena dirinya memang bersikap dingin. Namun, ketika dirinya mengalami lonjakan emosi, suasana di sekitarnya pun akan dingin. Misalnya saat Himuro gugup, maka dirinya akan membeku yang dimulai dari ujung kaki (benar-benar membeku secara harfiah). Semakin gugup semakin dirinya membeku sampai ujung kepala. Jika dirinya senang, maka akan muncul badai salju dan boneka salju di sekitarnya. Memang Himuro tidak memperlihatkan ekspresi saat terjadi lonjakan emosionalnya, tapi salju lahh yang menampakan emosinya.

Himuro

Yupp, di atas adalah contoh saat Himuro senang mendapat hadiah dari Fuyutsuki dan terjadi badai salju di sekitarnya. Seperti yang sudah disebutkan, Fuyutsuki adalah wanita normal karena dirinya hanyalah manusia biasa. Fuyutsuki digambar sebagai seorang wanita dewasa yang cantik, tidak pernah menunjukkan ekspresi yang berlebihan, dan kalem.

Fuyutsuki

"Kenapa aku lebih antusias untuk film ini?"

Karena aku melihat bias diriku, dirinya serta kejadian yang aku alami sekarang itu pada film ini. Serius, aku tak menyangka ada anime yang sangat-sangat relate dengan kehidupanku. Dan baru kali ini ada film yang benar-benar mengoyak hati ini karena ke-uwuan mereka. Tiap episode pasti ada hal yang bikin greget. Bukannya mau mengaku-ngaku, tapi aku melihat diriku yang sekarang pada Himuro. Aku tidak terlalu suka untuk menunjukkan ekspresiku ketika aku senang. Aku lebih suka hanya tersenyum saja sebagai respons dari hal yang menyenangkan di luar. Tapi kalau di rumah atau di kost atau di kamar, jangankan jaim, aku pasti teriak-teriak tidak jelas, selebrasi-selebrasi bak pemain bola yang telah menjebol gawang lawan, dan guling-guling kasur yang paling aku lakukan wkwkwk. Aku pernah saking senangnya mendapat pesan yang "uwu" darinya, aku bahkan sampai loncat-loncat di kasur hahahaha. Mungkin, jika aku benar menjadi Himuro, aku sudah mengeluarkan badai salju setiap saat.

Ohh iya diceritakan juga kalau Himuro itu sangat suka dengan bunga dan kucing. Namun, dirinya tidak bisa merawat dan memelihara kucing dikarenakan tiap ngerasa gemes, langsung terjadi badai salju. Kucing pasti kabur karena kedinginan dan bunga-bunga langsung layu. Di sisi yang lain. Fuyutsuki adalah orang yang suka dengan seni, suka hal-hal yang terkait dengan artistik, dan juga memelihara kucing. See? Terlihat sama kan dengan kami? Aku pun ingin sekali memelihara kucing, namun anggap tidak bisa karena aku sangat awam cara menjaga dan memelihara kucing. Tetap saja kan aku suka sekali dengan kucing dan dirinya pun sampai punya 2 kucing, Mero dan Manis. Ahhh irinya aku ingin sekali memelihara kucing. Ohh iya, Himuro dan Fuyutsuki pun sama-sama pekerja. Sama seperti diriku dan dirinya.

Selain dari karakteristik kami yang mirip, sikap-sikap serta tingkah lakunya juga bisa dibilang sama. Si aku yang pura-pura cool tapi aslinya ngereog, dan dia yang benar-benar cool. Kejadian-kejadian di film tersebut yang membuat aku "OMG OMG OMG LUCU BANGET YA ALLAH GAKUAT SAMA TINGKAH MEREKA", akan aku jabarkan dan rangkum:

  1. Ketika kantor mengadakan karyawisata, Fuyutsuki bilang kalau ia ingin sekali Himuro ikut juga. Selain itu, Fuyutsuki suka hal yang teratur sampai sudah membuat TO DO LIST tempat dan hal apa saja yang akan dilakukan pada saat karyawisata. See? sangat mirip dengannya yang suka membuat TO DO LIST.
  2. Saat Himuro lembur sendiri sampai malam, Fuyutsuki tidak pulang. Bahkan ia menunggu untuk memastikan Himuro baik-baik saja dan sampai membelikan kopi. OMG OMG AHHHHHH MELTED BANGET PASTI. Akhirnya ya Fuyutsuki dan Himuro pulang bersama. Karena aku jarang lembur, jadi untuk ini kasusnya adalah aku yang sering menemani dirinya lembur.
  3. Ketika Himuro dan Fuyutsuki sudah intens berkomunikasi bertukar pesan, Fuyutsuki suka sekali nge-pap kesehariannya. Begitu pula dengan Himuro. Apalagi pas Fuyutsuki no context tiba-tiba nge-pap dirinya dan kucingnya dengan pesan "Selamat malam, meong". Asli, itu scene paling "brutal". Di scene tersebut wajar Himuro nge-blush sampai membuat hp-nya membeku wkwkwkw. Untuk kami, kasusnya adalah aku yang mulai sering pap. Ya, biar mancing dia nge-pap juga. Seingatku, dia baru pap lagi mam eskrim di Hari Jumat. Baru pap gitu aja nge-reog parahhhh. Apalagi kalo pap muka, hmmmm udah badai salju se-Indonesia kali kalau aku hahahaha.
  4. Himuro itu menggunakan dialek Kansai. Ya bisa dikatakan punya logat Jepangnya tersendiri lahh. Pas ngobrol dengan dialek itu, tiba-tiba Fuyutsuki pun ikutan pakai dialek itu. "Ehh, apakah aku salah menlafalkan kata-katanya?". Lagi dan lagi, Himuro dan aku sama-sama salah tingkah. Untuk kami, kasusnya adalah aku yang sering kali mengirimkan pesan menggunakan bahasa Jerman. Yaa, mungkin karena asing dan dia kurang tertarik tak mengapa lahh. Tapi kalau dibalas menggunakan bahasa Jerman juga, aduh aduhhh aduhhh no comment deh, pengen langung bikin badai salju aja😂.
  5. Karena Fuyutsuki jago gambar, dirinya menantang Himuro untuk membuat gambar juga. Karena jago jago banget, gambaran dia benar-benar bagus. Berbanding terbaik dengan Himuro, niat dirinya menggambar kucing, malah keliatan seperti babi wkwkwk. H: "Karena aku tidak bisa menggambar, aku hanya bisa membuat ini." F: "Wahh bagus, itu babi yang lucu." H: "Tidak, itu kucing." F: "Ohh maaf." Lagi dan lagi kasus yang sama karena aku tidak bisa menggambar, sedangkan dirinya sangat ahli dalam menggambar.
  6. Fuyutsuki udah mulai nyaman, sehingga dia pun suka berperilaku random. F: "Himuro, aku lagi nakal. Aku menginginkan permen. Kalau tidak dikasih, aku akan "jitak" kepalamu?" H: "Hah? Aku tidak memiliki permen." F: "Plakkk nyintreuk jidat Himuro." Bukannya marah, malah nge-blush hahahaha. Sama halnya seperti si dia yang tiba-tiba bilang, "aku punya stiker kuyang". Apa coba no context ngirim gituan, tapi aku suka😭. Meleyot🫠.
  7. Fuyutsuki mulai jujur dengan perasaannya seperti bilang kalau dia nyaman, suka muji, dan terkadang modus. Di sisi lain, Fuyutsuki pun mulai mencari-cari informasi mengenai Himuro. F: "Himuro, apakah kau bisa memakan masakan yang panas? Apa kau tidak meleleh karena kau keturunan dewa salju" H: "Aku suka masakan panas kok" H: "(Dalam hati: "selama itu masakan kamu aku bakal suka kok" sambil mengeluarkan badai salju) Kalau ini sih dia sudah mengatakan kalau dia nyaman. Aku yang sering flirty ke dia. Btw, kapan aku bisa dimasakkin dimsum sama dia😭.
  8. Cewe kalo ngumpul bareng pasti ngegosip. Cowo pasti main game. Untuk ini bagian dirinya sering ngumpul sama temannya aku tidak tahu. Yang pasti untuk cowo pasti bersenang-senang sihh.
  9. Cewe memang suka ga jujur sama perasaan diri sendiri. Bilangnya mah gapapa, chat biasa. padahal nge-blush gitu mukanya. Yapp, si dia memang belum bisa terbuka sepenuhnya.
  10. Sesama teman cewe itu biasanya saling menutupi juga perasaan sama cowo yang disukanya. Beda sama cowo yang malah terbuka kepada teman-temannya mengenai perasaannya ke cewe yang ia suka. Untuk ini juga aku tidak tahu mengenai dirinya wkwkwk. Yang pasti cowo suka bangga aja cerita dan sambil memperlihatkan foto orang yang ia sukai.
  11. Karena Fuyutsuki dan Himuro ini rekan kerja, ditambah Fuyutsuki itu orangnya baik serta disukai sama semua orang, pasti terlintas dalam pikiran Himuro, "Aku di mata dia apakah orang yang ia sukai, ataukah sebatas teman akrab?" Aku pun pernah di posisi Himuro yang bertanya-tanya pada diri sendiri mengenai orang yang ia sukai, apakah dirinya sama-sama menyukaiku, ataukah memang sebatas akrab? Walau begitu, aku dan Himuro sama-sama sepakat untuk menjadi orang yang spesial baginya, apapun yang terjadi dan kami sama-sama menyukai sikapnya yang demikian.
  12. Aku suka Fuyutsuki yang peka kalau Himuro sedang sedih, jadi dia inisiatif menenangkan Himuro dengan caranya. lagian kalau udah suka, pakai cara apapun pasti ampuh kan? Wkwkwk. Aku pun sudah jarang sambat di Twitter dan menulis disini, karena saat sedih aku kembali mempunyai tempat untuk bercerita, YEEEEEE.
  13. Paling suka pas Fuyutsuki khawatir banget sama Himuro yang lagi sakit. Ini pun sama ketika dirinya khawatir padaku saat akhir pekan yang lalu aku tidak enak badan.

Yapp, itulah rangkuman dari 12 episode yang aku tonton, yang semua bikin salting brutal. Tidak ada episode yang gagal. Aku harap aku bisa merasakan semua yang Himuro rasakan dari dirinya juga. Terus terang, aku nyaman dengan dirinya yang sekarang. Aku suka menemani dirinya mengerjakan sesuatu hingga larut malam. Seperti tadi malam, dirinya tumben tidak ada kabar di jam malam. Ahh mungkin jam 10 malam, aku pun menunggunya sampai tidak sadar aku pun sudah terlelap dalam mimpi. Tiba-tiba, dalam mimpi aku mendengar suara notifikasi yang khas darinya. Benar saja, aku langsung terbangun dengan mendapati pesan berantai darinya. Wow, dia pasti sudah melewatkan hari yang berat. Kulihat waktu menunjukkan jam 23:30. Yapp, pesan yang dia kirim kali ini berbeda. Dirinya meminta maaf.

"Apa? Meminta maaf untuk apa?"

Meminta maaf karena dirinya tidak ada kabar dan baru bisa membalas di tengah malam. Hei, aku tidak masalah dengan hal itu. Aku pasti paham dengan kesibukannya. Lagipula, aku nyaman kok dengan dirinya yang bisa menyempatkan untuk mengabari diriku. Aku hanya khawatir pada kondisinya yang sedang flu. Kami pun bertukar pesan pada dirinya hingga tak terasa waktu menunjukkan jam 02:30 hahahaha. Walau ngantuk berat, tetap aku tahan dan aku sangat senang sekali bisa menemaninya. Pesan itu dia tutup dengan menyebut namaku sembari mengucapkan selamat malam. Asli beuhhh, larut malem gini ada aja yang bikin guling-guling sampai tak sadar aku tertawa agak kencang hahaha. Mungkin yang lain sudah tidur sehingga tidak menyadari hal bodoh yang aku lakukan. Aku harap ini tak pernah berakhir.

What Next

Karena aku sadar aku sulit untuk menyukai seseorang, aku pun tidak pernah berpikir apa yang terjadi jika dirinya yang saat ini endingnya tetap tidak bersama. Bukankah itu hal yang sia-sia? Tidak. Tidak ada hal yang sia-sia dan aku yakin itu. Aku kembali teringat kepada perkataan Marcus Aurelius: "Just that you do the right thing. The rest doesn't matter." Aku akan berjuang dan melakukan apa yang aku anggap benar, tak peduli hasil akhirnya seperti apa. Jika ending-nya nice try, dalam pikiran liarku, aku tidak akan mencari seseorang lagi. Kasarnya, aku akan menjomblo sampai Allah SWT benar-benar mengirim diriku orang yang tepat. Kalau ngga dikasih-kasih ya berarti aku akan menjomblo sampai dipanggil diri-Nya (alias mati) dan aku tidak keberatan untuk itu. Mengapa? Aku dilihat dari kondisiku saat ini, aku sangat susah untuk jatuh cinta. Aku pun banyak pertimbangan ini-itu dalam jatuh cinta, gampang ilfeel pula. Kenapa tidak mencari lewat dating app? Aku selalu mendapat saran itu dari teman-temanku. Bukannya "sok jual mahal", aku pernah seperti iseng melihat-lihat orang di "Grup FB Cari Jodoh" hahaha dan terus terang, dari fisik tidak ada yang pas untukku. Kalo fisik oke? Langsung bungkus? Ngga juga. Aku melihat bagaimana keseharian dia, teman-teman dia, media sosialnya, hingga cara dia berpakaian. Selain itu, aku melihat juga bagaimana cara dia menjalani hidup sebagai hamba Tuhan. Lalu, aku harus mencari informasi dari teman-teman dan orang yang sekitar dirinya. Lalu ini-itu-ini-itu dan masih banyak lagi. Sangat-sangat kompleks bukan? Betul. Tapi aku melakukan demikian karena untuk kebaikan diriku sendiri. Daripada salah orang, mending ngga sama sekali kan? Jadi keputusanku jika dirinya yang sekarang tercipta bukan untukku, aku sudah menyerah. Aku biarkan Allah membimbingku dengan cara-Nya. Sembari menunggu orang yang tepat, aku akan fokus kepada karir dan self development diri sendiri.

"Emang gaakan kesepian?"

Kesepian sihh kesepian. Aku sudah lama tidak memiliki orang sebagai tempat untuk bertukar cerita. Kini, aku bisa mendapatkannya kembali. Lalu, sejujurnya sudah mulai muncul jiwa manjaku kepada dirinya, namun aku belum berani untuk menunjukannya. Aku juga ketika sakit biasanya "sok kuat", tapi, untuk kasus sakit minggu kemarin, aku tiba-tiba saja ingin dimanja olehnya hehe. Aku senang dengan perhatian-perhatian kecil darinya. Yapp, aku harap dia adalah orang yang tepat untukku. Engkau mendengarkan hamba-Mu kan? Ya Allah tolong jadikanlah dirinya orang yang benar-benar tepat untukku.

Note

Udah lama bales ngga nulis, karena seperti yang sudah disebutkan, aku memang sudah nyaman bisa banyak bertukar pesan dengannya. Ditambah aku yang setiap malam jarang sekali membuka laptop. Untuk akhir-akhir ini buka laptop kan buat nonton anime itu wkwkwkw. Aku benar-benar ingin menamatkannya hingga aku bisa rangkum semua perasaanku terhadap anime itu. Akhirnya juga aku bisa membeli laptop baru, walau second dan walau pas COD-an sampai bikin aku sakit karena harus COD jauh di stasiun sampai malam, sampai masuk angin wkwkwk. Jadi, ini adalah tulisan pertama di laptop baru. Tak lupa di waktu libur ini juga aku memiliki banyak waktu senggang sehingga bisa mencoba Starbucks di tempat yang baru. Tempatnya dekat, comfy, dan aku mojok sendirian di lantai 2 wkwkwk. Jadi, ini adalah tulisan pertama di laptop baru, tempat baru, dan suasana baru. Sambil menunggu dirinya yang super sibuk 24/7, walau di hari libur tetep sibuk asli kuat banget. Aku juga senang bisa nulis tanpa memikirkan cari chargeran dan laptop ini enak banget asli. Ohh iya, suasananya juga baru karena aku makin nyaman dengannya hehehe. Selamat hari kemerdekaan Indonesia ke-78, selamat hari libur, dan cheers.