Skip to main content

From You, 5 Years Ago. To You, In 2000 Years

· 18 min read
Muhammad Farid
Summary

Sudut pandang yang sempit membuatku terus ingin untuk memperluasnya. Aku yang tak tahu apapun tentang perasaan seseorang, membuatku terus ingin memahami semuanya, karena terus terang itu membuatku bingung, hingga akhirnya aku berusaha menambah persepsi akan hal itu. Namun, keputusanku tetap seperti semula.

Proses Belajar

Proses belajar yang kusadari semakin mengajarkan bahwa aku takkan pernah bisa tahu segalanya. Aku belajar untuk menerima ketidakpastian, kekurangan, dan kelemahan. Namun, yang lebih penting adalah aku belajar untuk terus berusaha dan berkembang. Prinsip, pemikiran, bahkan ideologi yang disimpan saja untuk diri sendiri tidak akan berkembang dan akan stuck. Ada beberapa hal yang mengganjal dalam benakku. Karena aku sudah lama tidak berkomunikasi dengan seseorang, aku berprinsip bahwa aku akan tetap dapat mempertahankan perasaaan yang sama, selama tidak ada alasan kuat yang dapat membuatku ilfeel ataupun dapat mengubah pikiranku untuk tidak meneruskan rasa ini. Pertanyaannya, apakah orang yang aku sukai memiliki perasaan yang sama? Perbandingannya adalah 50:50. Jika tidak, tak mengapa karena aku yakin Allah akan membimbingku menuju jalan takdir yang lebih baik untukku. Aku hanya perlu untuk yakin pada instuisiku saat ini. Namun, jikalau jawabannya betul dirinya mempunyai perasaan yang sama, apakah dia juga dapat melakukan hal yang sama denganku? Apa yang dapat melatarbelakangi kalau ia bosan dengan diriku? Apa yang menjadi alasan kalau ia bertahan dengan perasaannya pada diriku? Aku membutuhkan perspektif yang lain. Karena ia seorang wanita, maka sampel yang pas untuk ditanyakan mengenai hal yang membuat aku curious adalah sekelompok wanita. Aku biasa untuk bertanya hal random di platform Ask.fm. Aku pun bertanya disana mengenai hal ini:

pertanyaanku di Ask.fm

Dan aku mendapat jawaban sebagai berikut:

jawaban 1 jawaban 2 jawaban 3 jawaban 4 jawaban 8

Jawaban tersebut hanyalah sebagian dari total yang aku dapatkan sebanyak 59 jawaban, dan mungkin akan terus bertambah. Aku simpulkan bahwa mayoritas wanita bisa mempertahankan perasaan pada orang yang sama dalam waktu yang lama pula. Terdapat pula sedikit wanita yang tidak bisa mempertahankan perasaannya dalam jangka waktu yang lama. Karena platform tersebut terbatas jika kita ingin bertanya lebih lanjut, aku merasa tidak puas dengan jawaban itu. Ahh sudahlah lupakan hal itu.

Kilas Balik

Hidup ini semua tidak tentang perasaan. Betul, memang terkadang karena kemelut hari-hari yang aku jalani bisa mengalihkan atensiku kepadanya. 15 Juni 2023, terdapat tenggat untuk tugas kelompok Sistem Digital. Namun, karena sedari Senin aku yang sedang tidak fit membuatku tidak sempat untuk mempelajari mata kuliah tersebut. Hanya aku dan satu temanku yang belum menyerahkan tugasnya kepada kelompokku. Hmmmm sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang. Aku dan temanku pun memutuskan untuk mengerjakannya bersama. Namun, terbesit dalam benakku untuk menanyakan ke lebih lanjut kepadanya mengenai pertanyaan yang masih gantung dari Ask.fm, ide yang bagus bukan? Apalagi dirinya juga seorang wanita yang pasti akan paham dengan situasi yang pelik dalam sudut pandang wanita. Aku menanyakan dirinya apakah ada agenda lain setelah dirinya merampungkan tunggakan tugasnya.

Bertanya pada Jihan

Yapp, dirinya tidak memiliki agenda apapun dan kebetulan dirinya pun berstatus single. Mengapa harus yang jomblo? Apakah biar bisa modus? Not at all, karena aku merasa tidak enak jika curhat kepada seseorang yang telah memiliki kekasih dan jika aku kekeh curhat padanya, maka aku dianggap tidak bisa menghargai pasangannya. Singkat cerita, tugas kita rampung dan aku langsung aja bertanya melalui meet tanpa babibu. Aku mengajukan pertanyaan pengantar seperti:

"Apakah cowo dan cewe dapat bersahabat tanpa ada rasa sedikit pun?"

Jawaban dari dirinya diawali kilas balik dirinya yang mempunyai teman sebangku dan sering pulang bersama. Selain itu, terakhir ia pergi ke konser dengan sahabatnya juga. Apakah dirinya ataupun sahabatnya lawan jenisnya itu mempunyai perasaan? Dirinya mengatakan tidak, karena sudah biasa saja dan akrab selayaknya teman. Aku sangat setuju dengan dirinya. Dari itu pun aku senang bisa mempunyai dirinya sebagai bestie untuk tempat aku bercerita dan saling membantu juga dalam mengerjakan tugas, berhubung kami sekelompok untuk matkul Algoritma Pemrograman, Sistem Digital, dan juga Matematika Diskrit. Karena sudah mengawali pembicaraan sebagai pemanasan, aku mengajukan kembali pertanyaan yang lebih lanjut.

🧑🏻: "Jian, bener free ngga nih? aku mau nanya lagi."
👧🏻: "Nanya Apa Jang?"
🧑🏻: "Bisa ngga sih cewe tuh simpen perasaan yang sama dalam waktu yang lama?"

Jawaban dirinya memastikan bahwa hal itu merupakan hal yang rumit.

👧🏻: "Tergantung sih tapi kenyataannya banyak yang lebih milih mendam perasaannya."
👧🏻: "Entah karena kurang percaya diri atau dia takut buat ungkapin dll."
👧🏻: "Cewek rerata lebih milih (menunggu) cowoknya yang ngungkapin nggak sih?"
👧🏻: "Tapi gelisah sendiri sih kalau dalam waktu yang lama (memendamnya), nggak tenang jadinya. Tapi (di sisi lain ia) gengsi juga."
👧🏻: "Emang kenapa Jang, mbak S begitu?"
🧑🏻: "Wait, mbak S yang mana nih menurut kamu? Btw ini bukan tentang mbak S yang kamu kenal."
👧🏻: "Wahh Jang, baru lagi?"

Karena aku pernah juga sedikit bercerita kalau aku menyukai teman sekelas yang mempunyai nama dengan inisial S. Hanya saja, aku tak banyak bercerita kepada dirinya karena pada saat itu aku hanya bercerita kepada Farah. Berhubung ia sudah memiliki pacar sehingga aku tak lagi leluasa untuk curhat pada dirinya, jadi aku tak lagi banyak menghubungi dirinya selain dalam konteks tugas.

Pembicaraan aku dengan Jihan pun mengalir larut begitu saja hingga entah bagaimana pada awalnya, aku bercerita tentang mbak S yang baru dan bagaimana aku bisa bertemu dengannya. Yang dimulai bagaimana aku dihubungi oleh mbak S melalui BBM dengan dalih "dibajak", berlanjut chit chat hingga akhirnya aku mantap untuk menyatakan perasaan diriku yang sebenarnya sampai datang mbak S yang baru lagi.

👧🏻: "Kok ada lagi mbak S yang lain Jang? Banyak amat cewe dengan nama S"

Simple-nya, S teman sekelas kita namakan SF. S yang pernah menjadi pacarku kita namakan SY, dan S yang datang di tengah-tengah hubunganku adalah SH.

Aku berlanjut bercerita tentang semua hal yang aku lalui dengan SY, hubungan yang sangat lugu because we were too young to fall in love yang berimplikasi pada jalannya hubungan yang begitu canggung, walau aku berusaha untuk mempertahankan perasaan ini dengan menggunakan foto dirinya sebagai wallpaper gawaiku, namun tetap saja aku merasakan ada yang kurang dari hubungan ini. Lalu, hubunganku berlanjut ke pertemuan pertama kami di zaman BBM.

👧🏻: "Jadul banget itu pas zaman BBM"

Ya, aku ingat di bulan Juli 2016. Singkat ceritanya, tak lama dari hari ulang tahunnya, pada bulan Oktober hubungan kami pun usai. SY pergi, SH pun tak ku dapat pula hingga akhirnya aku tak mendapatkan siapa-siapa.

👧🏻: "Terus kamu jomblo jang?"

Karena berkaitan, aku sekalian menceritakan bagaimana setelah 5 bulan setelah hubunganku dengan SY, aku bertemu dengan sepupuku yang akan menjadi pacarku untuk yang terakhir kali dan paling lama. Karena terbawa suasana, aku pun benar-benar menceritakan hubunganku dengan L dari diriku meminta kontak teman-temannya dari adik kelas OSIS, meminta kenalan, di-dm dan di-follow L, aku confess pada dirinya, tahun pertama backstreet hingga kegep jalan oleh ibu dan kakaknya, mulai "direstui" keluarga masing-masing, putus di tengah jalan karena aku terlalu buruk memperlakukannya, gamon tepat setahun, balikan, mulai memperbaiki hubungan, mulai merasakannya pacaran karena aku sudah boleh untuk memakai motor dengan jarak tempuh yang jauh sehingga bisa merasakan "date", dan benar-benar aku ceritakan hingga hubungan 5 tahun itu pun usai.

Aku seperti meluapkan semua cerita yang aku pendam selama ini. Memang dari sebelumnya aku pun selalu menceritakan kisahku bertemu perempuan-perempuan yang aku sukai kepada diri sendiri. Entah mengapa aku sering menceritakannya hal yang sama hingga usai. Namun, pada saat malam itu rasanya berbeda. Aku mendapatkan atensi dan respons dari temanku. Dan kebetulan Jihan ini adalah orang pertama yang mendengar hampir seluruh kisah cintaku. Ya walaupun tidak semua, termasuk pacar pertamaku tidak aku ceritakan karena memang tidak berkesan hehe (mohon maaf mbak Y, memang keadaannya seperti itu😭✌).

Kebingungan

Kembali ke konteks sebelumnya yang menanyakan siapakah mbak S yang aku maksud, betul mbak S itu adalah SY, wanita di masa lalu yang hubungannya masih "nanggung" karena aku pun tidak terlalu mengenal dirinya. Aku baru bisa mengenal dirinya di masa kini.

👧🏻: "Jadi kenapa Jang tanya (pertanyaan) itu? Apa yang terjadi sama dia?"

Akupun menceritakan bagaimana aku bisa bertemu dengannya kembali setelah 7 tahun tidak bertatap muka sama sekali, dari zaman BBM plus aku pun masih pendek sampai 2023 dimana kita sama-sama bekerja dan tinggi badanku sama dengannya.

Yee berarti aku tumbuh😂

Semenjak bertemu dengannya, aku merasakan hal yang berbeda dengannya. Aku seolah bertemu dengan orang yang berbeda. Entah mungkin aku tidak terlalu mengenal dirinya di masa lalu, atau kah memang dirinya menjadi pribadi yang berbeda, intinya hal yang sama dan pertama aku rasakan adalah perasaan kagum.

👧🏻: "Dia jadi gimana Jang? Glow up gitu?"

SANGAT GLOW UP FISIK DAN SIKAP... Mungkin kesan pertama saat kenal mengenali dirinya adalah pribadi yang sangat cerdas, namun kaku. Pada pertemuan pertama semejak waktu yang lama, ia tetap cerdas, namun bertambah menjadi pribadi yang fleksibel nan dewasa. Aku sempat untuk bertanya pada diri sendiri, apakah rasa ini hanyalah rasa senang bertemu dengan orang yang lama dengan suasana yang baru, atau hanya pelarian dari SF, ataukah ini rasa Cilok Bakar (CLBK maksa bgt wkwkwk). Dari hal itu membuat aku bimbang. Dan pada akhirnya aku memang benar-benar mempunyai rasa yang lebih dari kagum padanya. Semua cerita ini aku udah buat di sini dengan judul Re....

👧🏻: "Bener memang udah move on nihh? Kya kesannya gamungkin gitu Jang kamu secepat itu suka sama orang lain."

I know, aku pun masih bertanya-tanya mengapa secepat itu aku berpindah rasa. Mungkin ya aku terlalu gampang untuk merasa ilfeel kepada seseorang, termasuk pada SF ini. Ditambah lagi rasa kepada SF belum terlalu jauh. Namun di sisi lain, aku tak pernah dan tak mau untuk membohongi diri sendiri ataupun orang lain. Jika aku belum yakin akan rasa ini, aku lebih baik bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Jika yakin, aku pasti akan mengungkapkan apa yang aku rasa dan akan mempertanggungjawabkannya.

👧🏻: "Sekarang gimana Jang sama mbak SY ini, masih chat-an?"

Nope, karena aku sudah confess dan mendapat hasil akhirnya itu sebuah penolakan, dan terdapat bisikan-bisikan dalam intuisiku yang berkata untuk berhenti mengejar dirinya. Hal ini bermula dari kami kembali ke rumah masing-masing setelah pertemuan yang berkesan di malam itu, berlanjut chat sambil meyakinkan diri akan rasa ini berlabuh kemana, dan benar aku mempunyai rasa yang lebih dari teman dengan dirinya. Karena aku tidak kuasa menahan untuk mengungkapkan perasaan ini maka aku pun ingin sesegera mungkin untuk mengungkapkannya secara langsung, jadi aku modus untuk bisa bertemu dengannya lagi. Mungkin karena satu lain hal sinyal aku beri kepada dirinya belum membuat dirinya peka dengan kode yang aku lontarkan, aku pun langsung saja mengungkapkannya lewat chat. Namun, entah bagaimana awalnya walau sudah confess dan sedikit mendapat bocoran jawabannya (jawabannya "ngga" ya gengs) aku pun tetap menginginkan untuk bertemu dengannya dan dia pun mengiyakannya.

via GIPHY

Singkat cerita aku pun bertemu kembali dengannya dan hanya berdua, dan aku pun merasakan vibes yang berbeda.

Ya iyalah, lu kan baru jalan sama 2 cewe.

Benar juga hahahah😂. Namun tetap saja ini merupakan hal yang berbeda dan sangat-sangat menyenangkan. Aku mendapat lawan bicara yang bisa mengimbangi bahkan melebihi kapasitas diriku. Ya aku mengira dirinya itu akan menjadi introvert karena kita hanya jalan berdua dan tidak ditemani bestie-nya. Dia masih tetap extrovert seperti halnya saat di kedai kopi kami bertemu. Pembicaraan kami pun sangat mengalir ngalor ngidul dan aku merasa nyaman dan senang bisa berbincang dengannya, sampai aku pun kembali mengungkapkan apa yang aku rasakan, ya walaupun jawabannya tetap tidak. Akhirnya kita kembali ke kesibukan masing-masing dan sampai di titik dimana ia mulai sibuk dengan kegiatan perkuliahan pertamanya yang membuat merasa "aku memang bukan orang yang dia inginkan". Aku pun menulis lagi di blog ini yang aku dedikasikan untuk dirinya. Namun, kembali ke pernyataan sebelumnya bahwa aku bukan orang yang dia inginkan, aku pun percaya bahwa ia tidak membacanya, padahal terpampang jelas ada nama dia disana😢. Kenapa berpikiran seperti itu? Karena selepas aku memberikannya blog tersebut, ia tidak memberikan tanggapan apapun, tidak seperti blog pertama yang aku beri yang ia baca dan memberikan tanggapan. Maklum lah dirinya pun sibuk dengan kerjaan yang mumet dan kuliah yang aku tahu dia mengerjakannya sampai dini hari. Jadi aku pun menulis di sini. Selain hal yang tadi, aku pun pernah mencoba untuk melanggar segel Tuhan dengan kembali menghubunginya, dan benar saja reply-an ku tak digubris sama sekali.

👧🏻: "Sabar ya Jang, jadi sekarang udah total stop chat-an nihh?? Btw yang mana orangnya?"

Chat-nya stop sihh. Tapi perasaannya belum stop🤣. Coba liat percakapan aku, bagaimana aku tidak baper kalau percakapan dia pun seperti ini, Jiannn.

ss chat aku sama jihan

👧🏻: "Ohh ini mbak SY tuhh, btw fotonya juga udah keliatan banget sihh Jang dia dewasa."
👧🏻: "OMG, ini lucu bgt dikasih pap sama dia"
🧑🏻: "Iya kan? Padahal aku gaminta. Aahhhhhh itu bikin aku melted"
👧🏻: "Kamu bilang apa Jang abis dikasih foto dia? Cantik? Apa bales ngasih foto?"
🧑🏻: "AHHH BEGO, IYA JUGA KENAPA AKU GAKASIH DIA FOTO JUGAA!!"
🧑🏻: "Tapi aku mau ngasih foto juga takut ilfeel gitu lho, apaansi cowo kirim-kirim foto. Dan aku mau bilang cantik juga agak canggung gitu lho karena takut dikira buaya. Sejujurnya emang cantik"
👧🏻: "Emang buaya kamu tuhh Janggg!"
🧑🏻: "😭 WHHYYYYY"
👧🏻: "Jang, ini respons dia waktu kamu confess emang keliatan juga dia dewasanya. Tapi, dia ini insecure-an ga sihh orangnya? Dari kata-katanya ngeliatan dia sering insecure dan mungkin ovt malem-malem mbaknya"

WOWWWW!! Aku tak menyadari banyak hal. Aku buaya? Aku tak tahu mengapa banyak orang yang bilang aku buaya?😢. Padahal aku setia, eaaaaaa. Kedua, aku kurang menyadari dirinya suka insecure, karena dari kalimat dari dirinya, aku hanya berfokus kepada kata "TIDAK". Aku tidak sadar bahwa kalimat lainnya pun menyiratkan sesuatu hal yang ia sering alami.

🧑🏻: "Jadi menurut kamu dari POV cewe, dia suka aku ngga?"
👧🏻: "Jujur, aku juga bingung Jang. Diliat dari sikapnya menunjukkan dia juga ada rasa. Tapi, kalau chat gadibales sama blog ga dibaca mah artinya dia emang gamau dulu suka orang, termasuk kamu. Jadi apa sihh kalo di Logika Matematika tuhh kata-katanya??"
🧑🏻: "Kontradiksi.."
👧🏻: "Nahh iya, jadi ga nentu sihh suka atau ngga. Dia kan dewasa gitu, jadi mungkin suka tapi gaterlalu fokus kesitu. Jangan geer dulu ya Jang"
🧑🏻: "Jadi kemungkinan besarnya, suka atau ngga?"
👧🏻: "Hmmm... sulit Jang. Pokonya kamu juga udahlah Jang istirahat dulu. Tiap tahun gada jedanya suka sama orang."

Kesimpulannya masih menggantung. Namun, aku mendapat banyak perspekftif baru mengenai dirinya.

Memory

Aku pun sudah menceritakan banyak hal mengenai SY berlanjut dirinya bertanya tentang mantan terakhirku.

👧🏻: "Berarti sama mantan terakhir dah lost contact Jang?"
🧑🏻: "Udahlah, dia kan dah punya pacar juga."
👧🏻: "Gaada kenangan yang masih kamu simpen gitu?"
🧑🏻: "Ada sihh cuma dikit, semua foto-foto sama chat-nya kita dihapus total sama dia😢"
🧑🏻: "Aku cuma sisa foto yang selamat di drive, itu juga pernah dia hapus."
👧🏻: "Spill spill dikit dong."
🧑🏻: "Wait aku buka dulu drive-nya."

Aku pun memperlihatkan momen-momen kami. Di foto tersebut terdapat banyak foto dimana aku diagnosis positif Covid, namun bukannya dia takut malah menemani aku di rumah🤣. Selain itu, ada video dan foto kami saat dimana ada acara Tabligh Akbar, kami hanya jajan saja dan bermain di rumahku. Sedangkan ibu kami mengikuti acaranya dari teras rumahku. Ada juga foto dan video kami saat pergi bersama-sama ke CFD. Bukan CFD sihh karena isinya jajanan doang dan di hari Minggu anggap saja CFD wkwkwk. Yapp, hanya sebatas itu foto yang bisa diselamatkan yang dia upload ulang. Padahal momen kami lalui sangat banyak.

👧🏻: "Kok bisa sih Jang masih save foto-foto kalian, berarti belum move on?"
🧑🏻: "Udah kok. Justru tingkat move on tertinggi tuh udah ikhlas dia sama yang lain, udh memaafkan dia, dan merasa bahagia jika ia bahagia walau bukan aku orangnya."

Aku memang suka bernostalgia dengan melihat kembali foto-foto kita saat dulu, tapi chat aku dengan dirinya pun hilang dihapus olehnya karena menggunakan Telegram bisa menghapus pesan dari dua arah. Aku rindu dengan momennya, tidak dengan orangnya. Aku tidak merasa sakit hati juga melihat dirinya sangat berbahagia dengan dengan kekasih barunya. Tak terasa juga 4 jam total aku berbincang dengan Jihan. Terima kasih Jihan, kamu orang yang pertama denger cerita aku yang panjang😂. Thanks bestie.

ss ms teams bersama Jihan.

From You, 5 Years Ago

Untukmu, sosok yang menemani diriku hingga bertahun-tahun, terima kasih ku kirimkan kepadamu. Kehadiranmu membawa diriku kepada sisi yang lebih terang karena aku belajar dan mendapat hal-hal yang berharga dari dirimu, dari keluargamu, dari kesalahan-kesalahan diriku yang engkau koreksi. Bawelmu, perhatianmu, amarahmu pun membuat diriku yakin bahwa aku tak sendirian dan masih ada orang yang peduli denganku. Engkau adalah kisah indah dalam hidupku, melodi yang membahagiakan setiap langkah. Namun, tak terlewat hari-hari kita pun dipenuhi dengan kesalahan yang menggores luka di relung hati. Beribu maaf pun tak mampu untuk mengampuni kesalahan yang telah aku lakukan. Aku hanya harap engkau bisa memaafkanku agar aku tak selalu dihantui rasa bersalah yang selalu membakar pikiran ini. Kini, kita berjalan pada jalan yang terpisah. Harapanku selanjutnya adalah kau bahagia selalu, mendapat apa yang engkau inginkan yang belum bisa aku penuhi di masa lalu, pergi ke pantai; ke gunung; ke Pangalengan. Intinya kau tidak lagi bersamaku orang yang kau sebut busy human. Akankah kita akan bertemu lagi? Apakah kau akan datang di hari kelulusanku; di pernikahanku; atau kau datang di pemakamanku? Aku tak tahu, aku hanya terus mendoakan hidupmu penuh dengan cinta; kehangatan; kebahagiaan; dan keceriaan. Meski tak bersama lagi, kau tetap berarti bagiku, Terima kasih, sang pemberi kebahagiaan. Jikalau aku bisa kembali memiliki kesempatan untuk bisa duduk berbincang denganmu dengan rasa yang profesional, akan ku hargai dan akan kuberi satu lagu yang dapat mewakili kisah kita, lagu yang menjadi teman saat diriku hancur setelah kau pergi. Liriknya berbunyi: "No matter what, I love you endlessly. I know we're blood, but this love's bad for me".

To You, In 2000 Years

Untukmu, sosok yang telah mengubah warna hidupku dari hitam-putih menjadi lebih berwarna, aku masih belum bisa mengetahui apa yang ada dalam benakmu. Sejujurnya perasaanku masih sama, walau aku tak tahu maksud dan arti dari sikapmu yang membuatku dan temanku bingung. Andaikan diriku memang orang yang engkau maksud, aku akan senang dengan hal itu. Akan ku pastikan kau tidak lagi merasakan insecure, lelah, ataupun sedih. Jika diriku bukan sosok yang engkau maksud, tak mengapa, aku masih mempunyai rasa yang sama pula. Akan aku nikmati hari-hari dengan rasa yang berbunga ini. Kenapa? Karena mungkin walau bertepuk sebelah tangan, inilah salah satu yang dapat membuatku merasa hidup. So tell me why? What good is life, if we're all just waiting to dance in the sky. Dan aku pun telah mantap dengan takdir yang dibuat-Nya, biarkanlah Dia yang Maha Segala-Nya membimbing diriku menuju titik yang telah ditetapkan-Nya. Yang aku harus lakukan adalah mempercayai intuisiku. Di balik jarak yang memisahkan, izinkan aku menyampaikan pesan. Walaupun kita jauh terpisah oleh ruang dan waktu, ku percaya pasti kata-kata ku akan tersampaikan. Ketika kuliah menuntutmu untuk berjuang, dan pekerjaan melanda dengan tantangan yang ada, ingatlah engkau adalah bintang yang bercahaya. Jangan biarkan keraguan memangsa dan melilit hati, sebab keyakinan adalah kuncinya. Jikalau tugas menumpuk dan lelah melanda, cobalah untuk mencari kekuatan di dalam diri. Bayangkan masa depan yang cerah menantimu, dengan ilmu yang kau perjuangkan sangat gigih dan mendapat semua hal yang kau impikan. Terbayar semua bukan kerja kerasmu selama ini? Dan ingatlah, bukan jarak yang mengalahkan diriku, bukan waktu yang dapat menghentikan diriku, akan ku buktikan pada dunia bahwa cinta sejati mampu bertahan karena terdapat kekuatan rasa dari cinta dan tekad api yang berkobar selalu hadir dalam diriku. Jadi, teruslah berjuang, Ray, dalam kuliah dan pekerjaan yang kau jalani. Aku di sini, selalu mendukungmu dengan sepenuh hati, karena aku takkan pernah menyerah dalam cinta dan impian.

Note

Akhirnya bisa nulis lagi, terus terang minggu yang berat setelah menghadapi Ujian Akhir Semester dibarengi dengan pekerjaan. Belum lagi sakit wkwkwk. Namun, ya ini bukan kali pertama. Aku bisa nulis yaa walaupun masih ada satu UAS yang belum aku kerjakan. Harusnya malam ini sihh, cuma karena ingat hari Kamis dan hari Kamis Merupakan Tumblr Day Starbucks, jadi tak mengapa lahh aku meluangkan waktu untuk menyelesaikan tulisan ini setelah sekian lama sudah menjadi draft, sebelum hal-hal yang tak terduga terjadi. Oke Rid atau Ujang, sampai bertemu di tulisan berikutnya yaa. Selalu gaungkan lirik lagu yang savage dan favoritmu, I like proving people wrong, I'll do what they say I can't, so cheers.