Aku merasakan bayangan yang terus mengikutiku, dirinya ada namun tak dapat ku raih. Aku merenung pada semua romansa yang hanya mewujud dalam kepalaku. Kehidupan seolah berlangsung dalam monokrom, dan aku terjebak dalam rasa suka terhadap segalanya. Aku menyadari bahwa cinta, getaran yang dulu mengisi setiap sudut, sekarang hanya ada dalam kenangan. Orang-orang melintas begitu saja tanpa meninggalkan jejak. Tapi di tengah kehampaan itu, ada dirinya yang masih menghuni lubuk hati terdalam. Meskipun terpisah oleh waktu dan jarak, namun namanya masih mampu membuat detak jantungku berdegup kencang. Rasa itu, yang mungkin tampak seakan-akan hilang, sebenarnya hanya tertidur dalam kelelahan. Aku menyimpan setiap senyuman, setiap pesan, dan setiap momen yang pernah kami lalui. Dan meskipun kini banyak yang hanya seperti ilusi.